Denpasar, Sambasnews.id – Bali Sekitar 30.000 pohon mangrove nantinya akan ditanam secara bertahap di kawasan konservasi hutan mangrove, menjelang perhelatan besar bertaraf internasional Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G-20.
Mangrove Bali telah dibangun sejak tahun 2003 dan merupakan tempat percontohan rehabilitasi ekosistem hutan mangrove di Indonesia. Lokasi ini tidak hanya menjadi wadah edukasi, tetapi juga pariwisata dan penguatan ekonomi masyarakat.
Pagi ini, Selasa(28/12) Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Husein Sagaf.,S. H. beserta rombongan malaksanakan penanaman pohon mangrove untuk mendukung kegiatan presidensi G-20 di kawasan Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap, Desa Pemogan, Denpasar Bali.
Turut hadir dalam kegiatan penanaman mangrove tersebut antara lain Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan sejumlah pejabat terkait di Pemprov Bali.
Dalam kesempatan ini Danrem 163/Wirasatya menyampaikan Rencana kegiatan penanaman 30.000 pohon mangrove.“Kodam udayana berpartisipasi untuk mendukung pelaksanaan KTT G-20 melalui penghijauan dengan penanaman mangrove yang telah dilaksanakan di beberapa wilayah di jajaran kodam IX/udayana sebanyak 35.950 bibit pohon mangrove, diantaranya wilayah kodim 1611/badung sebanyak 4.000 bibit pohon mangrove, wilayah kodim 1617/jembrana sebanyak 5.000 bibit pohon mangrove, wilayah kodim 1620/lombok tengah sebanyak 21,950 bibit pohon mangrove dan wilayah kodim 1612/manggarai sebanyak 5.000 bibit pohon mangrove
”, ujar Danrem.
Ia juga menambahkan bahwa penanaman mangrove ini bukan hanya di Bali, tetapi nanti ada di NTT dan NTB.
Danrem juga berharap agar hutan mangrove ini bisa bermanfaat untuk masyarakat dan terus dirawat, dikembangkan serta dipelihara kelestariannya.
Penanaman Pohon Mangrove ini juga bertujuan untuk mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, karena disanalah tempat hidup dan sumber makanan dari berbagai jenis satwa yang ada di pesisir dan lautan serta merupakan potensi sumber daya alam kebutuhan sehari–hari bagi masyarakat disekitarnya.
Di samping penanaman pohon mangrove secara bersama-sama, kegiatan tersebut juga diisi dengan penandatanganan komitmen bersama “Mangrove For Bali” oleh Danrem 163/Wirasatya untuk menjaga, merawat, mempertahankan serta melestarikan keberadaan hutan mangrove di wilayah Bali dalam rangka menghadapi dampak perubahan iklim dan menjadi warisan budaya dunia secara turun menurun sehingga dapat bermanfaat bagi pemulihan ekonomi nasional.
(Bgs/𝙋𝙚𝙣𝙧𝙚𝙢)