Untuk mengatasi kesulitan tersebut, Prasetyo terus memberikan semangat pada dirinya sendiri dengan berusaha tetap optimis. Sementara strategi yang digunakan tetap sama seperti sebelum-sebelumnya.
Disampaikan, dalam persiapan menghadapi Peparnas kali ini, dirinya secara rutin berlatih setiap hari selama tiga bulan. Sacara khusus Prasetyo mempersiapkan mentalnya, dengan memberikan afirmasi ke diri sendiri bahwa dirinya mampu meraih prestasi terbaik.
“Secara mental persiapannya saya afirmasi ke diri sendiri bahwa saya bisa saya bisa, yakin bisa,” tegas Prasetyo yang menjadikan pelatihnya, Maksum Firdaus sebagai sosok yang menginspirasi untuk terus bermain catur.
Sebagai informasi, B1 adalah klasifikasi para-catur untuk atlet yang mengalami kebutaan total. Dalam Peparnas, kelas ini dimainkan dalam nomor perorangan dan juga beregu.
(Red)