“Bye Guru KILLER, Hello Guru HUMBLE”

Tindakan empatik lainnya adalah membuat siswa merasa tidak sendirian dalam menghadapi tantangan dan memberikan mereka kepercayaan diri untuk mengatasi masalah, mengajukan pertanyaan yang melibatkan aspek emosional siswa, dan menginspirasi mereka untuk membagikan pengalaman pribadi mereka.

Sebagai masyarakat yang peduli terhadap masa depan generasi penerus, kita perlu bersama-sama menciptakan perubahan dalam pendidikan. Dengan mengucapkan “bye” pada paradigma guru killer dan menyambut “hello” pada kehadiran guru humble, kita bisa membentuk lingkungan belajar yang lebih mendukung, membawa dampak positif pada perkembangan anak-anak, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global di masa depan.

Bacaan Lainnya

(Mang Sambas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar