BANDUNG, SAMBASNEWS.id – Idul Fitri 1443 H merupakan angin segar bagi seluruh masyarakat karena telah dua tahun momen lebaran tidak bisa diperingati dengan acara mudik sebagai akibat pandemi COVID-19, dan tahun 2022 ini kondisi pandemi yang semakin membaik menuju arah endemi sehingga pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk mudik ke kampung halamannya tanpa ada penyekatan.
Seperti yang disampaikan Ketua PW Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jawa Barat Ahmad Jundi Khalifatullah, S.Tr, bahwa pergerakan orang dalam mudik lebaran ini akan berbanding lurus dengan potensi perputaran uang. Data lapangan menunjukkan 80 juta pemudik bergerak ke kampung halaman masing-masing.
Dengan asumsi per orang membelanjakan Rp. 2 juta, maka terjadi perputaran uang Rp. 160 triliun secara agregat. Apabila mengacu pada data Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2021 sebesar Rp. 16.970,8 triliun, perputaran uang selama lebaran setara dengan satu persen PDB. Dengan begitu, kontribusinya terhadap perekonomian juga akan cukup signifikan, tutur Jun.
“Kalau tren perputaran uang dan pergerakkan ekonomi ini bisa terus terjaga sampai akhir 2022, potensi pertumbuhan ekonomi akan terdongkrak secara signifikan. Pertumbuhan ekonomi kisaran 5 sampai 5,5 persen relatif bisa tercapai.”
Momen Idul Fitri ini memberikan optimisme bahwa ekonomi sedang ke arah yang benar menuju perbaikan dan kembali mengajak seiring selesainya masa pandemi, pungkas Jun.
(Mang Sambas)
