Kang Arfi siap mengupayakan pembangunan IPAL komunal untuk mendukung kelangsungan usaha perajin tahu sekaligus menjaga kualitas lingkungan. “Perajin tahu tak perlu lagi terbebani membuat IPAL dengan modal sendiri-sendiri, tapi nanti memberikan retribusi. Pemerintah memfasilitasi IPAL terpadu berikut tenaga ahli. Alhasil, sisa produksi (tahu) yang cair tak mencemari lingkungan. Sementara itu, untuk sisa produksi yang padat sudah termanfaatkan, menjadi pakan tarnak, bahkan biomassa,” ujar Kang Arfi.
Kang Arfi pun bersilaturahmi dengan Iyon Tahyan, produsen kerupuk dengan jenama Dinar. Tahu serta kerupuk dari sudut pandang maju dan berkelanjutan, mencakup keseluruhan ekosistem usaha makanan dan minuman atau kuliner di Kota Bandung.
“Meningkatkan kesejahteraan warga melalui pengembangan ekonomi menjadi salah satu misi kami (Kang Arfi-Teh Yena). Produksi dan tahu menjadi bagian dari ekosistem besar kuliner di Kota Bandung. Kami siap menguatkan seluruh sisi ekosistem itu,” ujar Kang Arfi.*