Saat musyawarah persiapan peternakan tersebut, Kepala Desa Tanjungwangi bersama BPD didepan masyarakat menyatakan bahwa peternakan tersebut merupakan percobaan dengan jumlah 100 ekor dan apabila terjadi dampak lingkungan yang mengganggu masyarakat akan ditutup kembali.
Fakta yang terjadi ayam yang diternakan mencapai 500 ekor, saat ini sudah menghasilkan telur, sudah terjadi dampak lingkungan yang membahayakan kesehatan, boro-boro ditutup sesuai janji Kades, malah berdasarkan isu mau ditambah lagi 500 ekor lagi, diduga Kades ingkar janji, ujar salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Masyarakat pernah melaporkan kepada pemerintah desa dan direspon oleh Sekdes dengan menggali penampungan kotoran ayam dan dimasukkan ikan lele berharap kotoran ayam habis menjadi pakan lele, yang terjadi malah menimbulkan busuk yang sangat menyengat, ujar salah seorang warga.
LAKI Kecamatan Cihampelas tentunya sangat mendukung program ketahanan pangan untuk meningkatkan gizi masyarakat akan tetapi jangan jadi kontra produktif, dengan proses seperti ini justru akan mendegradasi kesehatan masyarakat, ujar Sehan.
Kami juga sudah melaporkan kepada Ketua LAKI KBB Bapak Gunawan Rasyid agar mendorong untuk disampaikan kepada Kadis LH, Kadis DPMD dan Ka Satpol PP KBB mohon untuk segera dilakukan tindakan.
Di samping itu LAKI Cihampelas bersama pengurus lainnya akan melakukan investigasi menyangkut sumber anggaran, besaran anggaran, realisasi anggaran, siapa pengelola ternak tersebut serta disalurkan kemana produksi telur yang dihasilkan, pungkas Sehan. (Red) ***