Oleh: Kang Oos Supyadin
Budayawan Garut Selatan
SAMBASNEWS.id – Dalam kisah Purwa Batara Guru sempat mewariskan kesaktian suara alat musik gamelan kepada satu di antara sekian banyak putranya, Batara Kala yang bersosok raksasa yang setiap kali menelan rembulan menyebabkan peristiwa gerhana rembulan, Gamelan Pusaka Kala tersebut mengeluarkan bunyi suara Nang, Ning, Nung, Neng, Gung.
Di dalam lakon Murwakala berkisah Batara Kala selalu ingin memangsa Pandawa namun selalu gagal akibat Pandawa dilindungi titisan Dewa Wisnu yaitu Sri Kresna. Pada hakikatnya sukma tradisi ruwatan berakar pada lakon Murwakala demi berupaya melindungi manusia terutama anak-anak dari angkara murka Batara Kala sebagai personikasi petaka keburukan di marcapada ini.
Apa itu Nang Ning Nung Neng Gung?
Nang
Nang artinya wenang atau tenang. Di sini seseorang berusaha untuk sadar diri dengan rutin melakukan tirakat, semedhi, maladi hening, atau mesu raga, jiwa dan akal budi. Dalam tahapan ini, ia berkonsentrasi untuk membangkitkan kesadaran batin dan mematikan kesadaran jasadnya sebagai upaya dalam menangkap dan menyelaraskan diri dengan frekuensi gelombang Tuhan.
Ning
Ning artinya wening atau hening. Di sini seseorang berusaha mengheningkan (meniadakan) daya cipta (akal budi) agar menyambung dengan daya rahsa sejati (suksma sejati, jiwa) yang menjadi sumber cahaya yang suci.
Baca berita di halaman selanjutnya…