Pendidikan berkualitas tentunya harus didukung dengan pembiayaan. Dengan konsep transparansi pada program yang disosialisaikan ke orang tua siswa, maka mereka mendukung dan ikut mensupport terhadap program yang dijalankan. Fasilitas lainnya yang ada di SMP Prima Cendekia Islami yaitu internet yang mengcover seluruh sekolah, serta tidak ada beban biaya daftar ulang, uang UAS maupun uang UTS, karena semuanya sudah tercover oleh DSP dan SPP yang dibayarkan oleh orang tua siswa. Pihak Yayasan pun tidak mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tetapi semuanya diserahkan pengelolaannya kepada Manajemen Sekolah dengan kuasa pengguna anggaran yaitu kepala sekolah, dengan konsep dasar yaitu amanah, transparan dan bisa dipertanggungjawabkan, tutur Prof. Dadan Wildan.
Selain program di atas konsep menggali talenta pun dijalankan di SMP Prima Cendekia Islami, misal siswa yang biasa main game, maka siswa pun dibimbing bukan menjadi pemain tetapi harus bisa menjadi pembuat game. Sampai hari ini telah 40 game yang berhasil diciptakan oleh siswa kelas 7 dan 8. Selain itu untuk siswa yang suka main game pun seperti X-Sport maka diadakan lomba, maka konsep mengarahkan menjadi satu prestasi dan disalurkan pada porsi yang tepat bukan hanya melarang. Setiap tahun SMP Prima Cendekia Islami pun menerima 3-5 anak yatim yang digratiskan pembiayaannya sampai lulus atau ada siswa yang bapaknya meninggal maka untuk pembiayaannya digratiskan.
Prof. Dr. Dadan Wildan menambahkan untuk SDM pengajar di SMP Prima Cendekia Islami ditetapkan di bawah usia 50 tahun, harus melek digital, IPK minimal 3,5. Semuanya dilakukan SMP Prima Cendekia Islami guna memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan daya saing bangsa di era revolusi industri 4.0 serta menyiapkan generasi emas di tahun 2045, pungkasnya.
(Dadan Sambas)
