Sekum KONI Kota Cimahi Klarifikasi Terkait Adanya Berita Atlet Peraih Medali di PON XX Papua Tidak Ada Sambutan

Cimahi, SambasNews.id – Beredarnya berita bahwa atlet Kota Cimahi peraih medali di PON XX Papua tidak mendapat sambutan dari KONI Kota Cimahi, tentunya hal ini menjadi polemik yang perlu diklarifikasi dan diluruskan pemberitaannya sesuai dengan fakta di lapangan. Persoalan tidak adanya sambutan dari KONI Cimahi atas atlet peraih medali emas PON XX Papua 2021, Athalarik Maulidio Fernando, warga RW 10 Kelurahan Cipageran, kecamatan Cimahi Utara kota Cimahi.

Seperti yang disampaikan Sekretaris Umum KONI Kota Cimahi Dr. H. Akhmad Sobarna, M.Pd, bahwa pihaknya mengaku terkejut apabila dikaitkan dengan program dan kebijakan yang telah dilaksanakan oleh KONI Kota Cimahi kepada atlet yang telah berprestasi membawa nama harum serta kebanggaan Kota Cimahi.

Bacaan Lainnya

Akhmad Sobarna menerangkan bahwa Athalarik Maulidio Fernando, atlet peraih medali 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu dari cabor selam kolam dan selam laut di PON XX Papua, saat ini bukan atlet Kota Cimahi.

“Jadi selama di PON XX Papua Athalarik itu atlet yang mewakili Bekasi. Masa kita harus beri dia reward, kan itu bukan atlet Cimahi, bahkan KTP nya saja mungkin sudah di Bekasi,” ungkap Akhmad pada awak media di Kantor KONI Cimahi, Senin (25/10/2021).

Justru saat ini KONI Cimahi sangat peduli terhadap atlet Kota Cimahi yang telah berprestasi, sebagai contoh di RW yang sama atlet Hanhan Ramdani peraih medali perunggu cabor Tarung derajat dapat insentif khusus (Insus) tiap bulannya.

“Bukan cuma itu, Hanhan juga diakomodir sebagai pegawai honorer di instansi DPRD Kota Cimahi. Apa ini tidak perhatian ke atlet, karena dia dipastikan bakal membela kontingen Kota Cimahi nantinya,” tegas Akhmad.

Itu juga berlaku bagi mereka semua atlet yang telah berkomitmen dengan KONI Kota Cimahi. Bahkan, tidak terkecuali semuanya mendapatkan insus tiap bulan, tambahnya.

“Benar mereka semua mempunyai target emas di setiap cabornya, maka tiap bulannya dapat insentif khusus (insus) dan ditransfer. Baik untuk pelatih maupun atlet, jadi tidak perhatiannya mana,” ujarnya.

Disinggung soal berita miring tidak diikatnya atlet untuk KONI Cimahi, Sekum membeberkan jika itu tidak benar. Menurut Akhmad, semua diakomodir dan transparan serta proporsional.

“Seharusnya Pengcab melaporkan ke KONI, baru ditindaklanjuti. Bisa saja, si atlet itu sendiri, mungkin lihat daerah lain memberikan dana yang lebih besar. Intinya kita membina yang mempunyai rasa kedaerahan untuk Kota Cimahi, bukan hanya sekedar finansial saja,” tegas dia.

Akhmad meminta maaf seandainya ada pihak yang tidak terakomodir, karena di KONI Cimahi menerapkan transparansi dalam organisasi untuk mewujudkan sukses prestasi dan administrasi, pungkas Akhmad Sobarna.

(Dadan Sambas)

Pos terkait