Saat itu, ia mendapatkan pesanan untuk mengantarkan makanan ke kawasan Jadimulya. Setibanya di lokasi tujuan, Asep lalu menghubungi pelanggan.
Namun, ia malah dimarahi oleh pelanggan tersebut. “Saya sudah sampai di titik yang pelanggan kirim. Saya langsung kabarkan ke pelanggan.”
“Seketika, pelanggan balas chat dengan kata kasar, lalu nelepon marah-marah. Saya kaget dan diam saja,” ungkapnya kepada Kompas.com.
Setelah itu, pelanggan meminta Asep untuk bertanya kepada warga. Akan tetapi, ia malah kembali mendapatkan kata-kata kasar dari pelanggan itu.
Asep mengaku bingung lantaran terus dimarahi oleh pelanggan. Padahal, ia sudah melakukan sesuai apa yang diminta oleh pelanggan.
“Saya bingung, dimahari terus, padahal sudah sesuai.”
“Saya antarkan ke rumahnya, dia keluar pagar, langsung ambil makanan dan masuk seketika,” bebernya.
Setelah mengantarkan makanan itu, pelanggan tersebut memberikan bintang satu kepada Asep. “Setelah itu saya dapat bintang satu,” ungkapnya.
Asep mengatakan, mendapat bintang satu seperti kerja kerasnya tidak dihargai.
Ia mengaku, kejadian seperti ini baru pertama kali dialaminya. Kendati demikian, kejadian itu telah berakhir secara damai.