Oleh : Rahmat Suprihat, S.Pd
Sambasnews.id – Balutan kaos oblong bertemakan lingkungan menutupi badan kurus yang kelihatan kekar. Seorang penggerak lingkungan yang hadir di daerah perbatasan dua wilayah pemerintahan berbeda. Sosok seorang pejuang tangguh yang memiliki segudang pengalaman yang pantas diteladani.
Engkus Kusmana atau yang biasa disapa dengan nama panggilan pendeknya, kang Engkus. Beliau adalah seorang ayah dari dua orang anak dan seorang bidadari pujaannya (sang istri) tercinta, seorang pigur yang sangat menarik untuk dikupas didalam tulisanku. Bagaimana tidak, sejak awal pertemuan saya di ruang kerjanya yang jauh dari bersih, namun pengalaman hidupnya sangat pantas diteladani. Berangkat dari sebuah mimpi penulis sosok ini mulai mendengarkan cerita pengalamannya.
Awal karirnya Kang Engkus menggeluti dunia kerja berbasis teknik, dunia konstruksi bangunan, namun ada cerita yang lebih menarik manakala beliau memutuskan untuk berangkat menjadi salah satu bagian dari program kemanusiaan, pada tahun 2006 tepat dua tahun setelah terjadinya Tsunami Aceh Darusallam. Beliau bersama sebuah jasa konstruksi merelakan sebagian besar tenaganya untuk ikut membantu me-recovery lingkungan masyarakat yang terdampak bencana alam tersebut.