Setelah ikut dalam perbaikan konstruksi bangunan di daerah bencana dan dengan situasi yang masih jauh dari nyaman dan penuh ketidaktentuan, beliaupun terlantar dan pada saat itulah beliau menjadi relawan kesehatan dengan USAID melakukan pembangunan sarana sanitasi berupa pembuatan Septic Tank sistem Biofil, selanjutnya beliau meneruskan perjuangan kemanusiaannya menjadi relawan di Green Peace berupa gerakan penghijauan kembali Bukit Duri.
Tiga tahun perjalanan hidupnya di daerah bencana semakin memupuk nilai-nilai kemanuasiaan yang ada pada dirinya.
Sekembalinya ke kampung halamannya, Kang Engkus mulai merintis gerakan masyarakat yang berbasis konten lingkungan. Beliau mulai mengikuti semua rangkaian kegiatan dari program pemerintah berbasis lingkungan termasuk Program yang berhubungan dengan Citarum.Dari mulai Program Citarum Bergetar, Citarum Bestari sampai Program Citarum Harum.
Kepeduliannya pada lingkungan mulai menemukan titik fokus. Pada 2009 beliau mulai merencanakan pembuatan Tempat Pengendalian dan Pengolahan Sampah Warga Mandiri Bojong Buah, Pangauban Katapang Kab. Bandung.
Rencana itu berlanjut, di tahun 2011 beliau melanjutkan penataan tempat pemilahan sampah organik dan anorganik. Agenda dari mimpi itu terus dilakukan tanpa bantuan dari dana pemerintah. Dari kegiatannya itu beliau pada akhirnya (sampai sekarang) bisa memperkerjakan sebagian warga yang tuna karya dan anak-anak terlantar untuk bekerja di demplot yang memang sangat apa adanya dan jauh dari tertata.