Satu hal yang menjadi cerita indah untuk memotivasi kita yaitu, bagaimana tidak seorang yang tidak mengampu pendidikan tinggi (SD-pun tidak tamat), hanya bermodalkan mimpi dan keikhlasan berkarya untuk kebermaknaan bagi lingkungan dan sesamanya ternyata telah bisa memberikan nilai tambah berupa hadirnya ruang kerja bagi mereka yang sebelumnya nganggur dan dapat membiayai kehidupan rumah tangganya dari sampah. Total biaya operasional ruang kerja kang Engkus Rp.32.000.000/bulan dari iuran warga dan penjualan rongsok sampah yang telah dipilah.
Selain itu dari keuletan dan pola pikirnya yang maju beliau bisa mengantarkan anaknya untuk mengikuti Program Pemagangan ke Jepang (Program IM Japan) dan sekarang sudah hampir satu tahun menggali ilmu di wilayah Chiba Jepang.
Sebuah potret sederhana sarat makna yang dapat kita ambil hikmahnya dari sosok pria kurus ini. Beliau sudah mengukir prasasti kepahlawanan bukan hanya untuk diri dan keluarganya, namun bagi alam dan sesamanya.
Ternyata sangat jelas dan nyata bahwa segudang gelar dan lamanya pendidikan tidak menjamin seseorang jadi orang sukses. Justru Kang Engkus bagi saya sudah mengukirkan kesuksesan itu.Beliau sudah jadi BOSS dengan usaha yang dilakoninya serta pegawai yang dipekerjakannya, sementara saya baru bisa jadi pegawai.
Semoga tetap semangat dan bermakna kang !
(Red)