SAMBASNEWS.id – Asep B Kurnia atau AA. Maung memberikan pandangannya terkait pelaksanaan PPDB tahun 2022 diwilayah KCD VII atau daerah Kota Bandung dan Cimahi, Minggu (24/07/2022).
Saya melihat bahwa kalau secara keseluruhan relatif berjalan lancar, saat ini PPDB sudah selesai tetapi mungkin saja masih menyisakan masalah-masalah yang terjadi khususnya di Kota Bandung-Cimahi, meskipun tidak banyak dan dianggap biasa saja, tetapi bisa menjadi permasalahan bola salju dan menjadi besar.
Dalam Pengamatannya AA. Maung mengatakan sebagai ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jawa Barat, bahwa sampai saat ini masih banyak siswa yang belum bersekolah atau mendapatkan sekolahnya, ini dapat dilihat dari sekolah swasta yang masih minim pendaftar atau peserta didik baru, bahkan tidak sedikit sekolah swasta yang tidak mempunyai siswa kelas X, ujar AA. Maung.
Jadi bisa disimpulkan bahwa ini masih banyak siswa yang belum bersekolah, atau mungkin saja masih memperjuangkan masuk lewat pengaduan agar bisa diterima di sekolah negeri.
Disisi lain lebih jauh Asep mengatakan bahwa yang dilakukan KCD VII saya rasa sudah benar tetapi tetap menyayangkan, penyelesaian permasalahan PPDB baik itu melalui pengaduan atau aspirasi dari masyarakat banyak sekali terjadi keluar dari aturan yang ada, dimana tupoksi KCD sebagai Ketua PPDB kerap terganggu kepentingan lain yang secara langsung atau tidak langsung, akan berakibat terhambatnya penyaluran siswa yang melalui KCD langsung.
Hal ini akibat mungkin saja ada pihak-pihak selain KCD ikut mengintruksikan untuk menyalurkan aspirasinya atau pun pengaduan kepada sekolah langsung, jadi ini mengakibatkan dampak berbenturan disekolah, sehingga tidak terkontrol dengan baik.
Hal ini sudah barang tentu akan memunculkan masalah, yang bisa saja kedepannya akan menjadi masalah besar, jadi saran saya berharap Kepala KCD Wilayah VII harus segera melakukan investigasi ke sekolah secara mendetail, sehingga permasalahan di sekolah tidak menjadi bola liar, dengan harapan bisa terdeteksi sumber permasalahan yang sebenarnya dan menjadi bahan pertanggungjawaban kepada masyarakat, pungkasnya.
(Mang Sambas)