Sambasnews.id – Satu kesalahan patal dan merusak kejiwaan anak ketika guru, pihak sekolah menagih biaya terkait sekolah pada anak didik. Lebih parah lagi bila ditagih di ruang kelas dihadapan anak yang sudah bayar.
Sekolah adalah tempat belajar dan tumbuh kembang potensi dan mentalitas anak. Bukan tempat menganiaya dalam bentuk meminta anak melunasi iuran atau biaya sekolah. Tugas anak belajar dengan bahagia, tidak ada hubungan dengan beban keuangan.
Keuangan atau biaya sekolah adalah tanggung jawab orangtua dengan manajemen sekolah. Anak tidak harus dilibatkan terkait beban biaya sekolah. Anak harus diputihkan dari tekanan biaya. Itu bukan dunia anak. Dunia anak adalah belajar dan sama bahagia dengan anak yang lain.
Lebih sadis bila ada anak di sebuah sekolah dikeluarkan dari ruang kelas karena ada biaya yang belum dilunasi. Zaman Belanda saja tidak ada kejadian anak didik dikeluarkan karena belum bayaran.
Sekolah negeri dan swasta sama saja. Tidak boleh merusak psikologis anak. Mereka adalah makhluk tak berdosa. Orang dewasalah yang berdosa atas apa pun terkait anak. Anak didik itu haknya dididik dengan suasana menyenangkan, bukan malah menghakimi.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi, Abdul Hadi Wijaya cukup proaktif dan menyoal masalah ini. Politisi yang baik selalu berpihak pada derita dan kesulitan rakyat. Jangan sampai politisi peduli anak didik tapi pihak sekolah malah tak peduli. Ini terbalik.
Anak didik adalah “makhluk” paling berharga di muka bumi. la harus dihargai setinggi tingginya karena mereka adalah calon penghuni masa depan yang akan membawa nasib bangsa. Jangan main main dengan anak didik.
Titik Puspa dalam iklan suatu produk mengatakan, ‘Buat anak kok coba coba”. Artinya setiap anak jangan jadi objek coba coba, apa pun masalahnya. Anak adalah anak, jenis manusia yang harus dijaga dan dimuliakan bersama.
Mari para pendidik dan pihak terkait jangan coba coba membuat mereka jiwanya terganggu. Dosa terbesar yang
dilakukan umat manusia adalah kejahatan pada anak. Termasuk kejahatan terkait layanan pendidikan yang tak manusiawi.
Seorang manusia akan melakukan tindakan manusiawi. Seorang bukan manusia walau berwujud manusia bisa saja berbuat tidak manusiawi. Mari kita hindari menjadi manusia yang bertindak tidak manusiawi. Jadilah manusia sejak di hati, pikiran, perkataan dan tindakan manusiawi dan memulyakan sesama.
Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Praktisi Pendidikan)