Anomali Organisasi Dalam Lingkaran Oligarki Kekuasaan Politik

Oleh: Dr. Rd. Ahmad Buchari, S.IP., M.Si.
Dosen FISIP UNPAD Dan Ketua Lembaga Hikmah Kebijakan Publik PW Muhammadiyah Jabar

SAMBASNEWS.id – Organisasi menurut James G. March sebagai kumpulan himpunan yang saling mempengaruhi manusia, dan mereka merupakan himpunan-himpunan yang paling luas di dalam masyarakat kita yang memiliki sesuatu yang sama dalam sistem koordinasi. Pendapat James menjadi cerminan atas apa yang terjadi di masa kontestasi politik yang begitu deras.

Bacaan Lainnya

Akhir-akhir ini pun semakin terasa sesak ketika setiap pertemuan di dunia nyata dan dunia maya dipenuhi dengan caci maki antar pendukung calon presiden.

Imbasnya juga dalam pertemuan antar anggota sebuah organisasi, perbedaan dukungan dan pendapat masing-masing anggota potensi membuat keretakan apabila tidak dihadapi dengan kedewasaan pandangan. Beberapa hari lalu media nasional dihebohkan dengan pemberitaan perbedaan pandangan politik yang mengakibatkan berhentinya pimpinan di bawahnya karena dianggap tidak sejalan dengan pimpinan pusat organisasi. Hal ini mengarah pada Lingkaran Oligarki Kekuasaan yang melegalkan dengan berbagai macam cara.

Oligarki Politik Kekuasaan tentunya dipengaruhi oleh berbagai macam kepentingan baik itu berupa interest Group dan pressure Group.

Oligarki berasal dari bahasa Yunani, “oligarkhes”, yang berarti sedikit yang memerintah, atau pemerintahan yang  dijalankan oleh beberapa orang  yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu. Banyak orang berpendapat bahwa demokrasi di Indonesia saat ini diwarnai oleh Oligarki Politik.

Orang menujuk kenyataan bahwa partai politik di Indonesia dikuasai oleh kelompok tertentu yang merupakan keturunan, keluarga, klik, yang membentuk elit yang menguasai Parpol. Fenomena Oligarki sebenarnya buka monopoli Indonesia.

Baca berita di halaman selanjutnya…

Pos terkait