HANTU TEK-TEK

Oleh: Harjono, S.Pd., M.M.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi

SAMBASNEWS.id – Di Tegal, sebagian besar anak-anak generasi 70-an telah mengenal permainan tek-tekan, permainan yang saat ini populer dengan sebutan lato-lato. Dunia anak adalah dunia permainan, masa kanak-kanak adalah masanya untuk bermain. Karena itu, anak-anak bermain tek-tekan pada banyak kesempatan: pagi, siang, sore, bahkan malam.

Bacaan Lainnya

Agar skill bermain tek-tekan terpelihara dan bahkan meningkat sehingga berbuah decak kagum dari teman-teman sepermainan serta yang paling penting adalah agar terhindar dari tangan lebam, maka saya rajin berlatih memainkan tek-tekan. Pada saat senja datang dan saya masih bermain tek-tekan, Nenek akan mengingatkan.

“Jon, sebentar lagi sendekala. Berhenti bermain tek-tekan. Jangan sampai nanti malam kita didatangi Hantu Tek-Tek….”

Seperti apa Hantu Tek-tek itu? Aktifitas dan prosesi seperti apa yang bisa mengundang kehadiran Hantu Tek-tek?

Jika pada malam hari~lampu petromak yang legendaris itu masih digunakan di rumah hingga saya duduk di kelas 2 SMP~terdengar suara “tek-tek-tek-tek”, baik sayup-sayup maupun jelas, sebagian besar anak-anak generasi 70-an di desa kami akan menganggap itu tanda kehadiran Hantu Tek-Tek. Selain memainkan tek-tekan, aktifitas memaku tembok atau kayu menggunakan palu dan aktivitas lain yang menghasilkan bunyi “tok-tok” yang berulang-ulang dan gaduh, juga menjadi hal-hal yang dilarang Nenek karena dapat mengundang kehadiran Hantu Tek-Tek.

Saat ini, hampir semua desa sudah menggunakan energi listrik untuk penerangan. Ada program penerangan jalan dan gang. Sudah tidak ada lagi Nenek yang bercerita sambil menggerus sirih dengan umbo rampainya, dan sesekali mengelap gigi dengan tembakau (sisig). Sudah tidak ada lagi ekosistem pendukung “kehidupan” Hantu Tek-tek.

Jika demikian adanya, apakah dengan demikian anak-anak generasi post milenial saat ini boleh memainkan lato-lato pada senja kala dan malam hari? Malam, waktu yang lebih tepat digunakan untuk belajar memaknai kehidupan, mendekatkan diri kepada Pencipta Kehidupan, lalu istirahat agar hari esok lebih siap untuk kembali bermain…???

 

(Mang Sambas)

Pos terkait