Bandung, Sambasnews.id – Sudah banyak cerita tentang emak emak yang berjuang untuk hidup. Tetapi emak emak yang saya tulis ini berbeda sehingga membuat saya empati dari aktifitas yang dilakukannya.
Dengan penampilan khasnya memakai topi, kerudung, baju batik panjang warna kuning, celana panjang warna hitam dan sarung tangan ditambah karung besar.
Emak emak ini setiap pagi keliling komplek dari tempat sampah ke tempat sampah di rumah rumah mencari barang bekas berupa botol minum plastik dan kardus.
Aktifitas yang di lakukan kurang lebih 3 jam setiap hari. Sepertinya asal cukup membeli beras dan lauk pauk secukupnya untuk bisa bertahan hidup.
Aktifitas emak emak ini sungguh luar biasa tanpa mengenal lelah dan tidak peduli kondisi pandemik covid – 19, aktifitasnya tetap berjalan.
Sungguh memberi inspirasi dalam kehidupan ini yang penuh dengan berbagai tantangan.
Emak ini tidak berpikir mencari rezeki ngoyok atau cara tidak baik.
Tetapi hanya cukup makan setiap hari, bagi emak ini sudah cukup.
Dan yang luar biasa emak emak ini tidak pernah sakit badannya, tegar dengan wajah penuh keikhlasan menerima kenyataan hidup.
Hikmah dari cerita emak emak adalah :
Mereka yang tahu peluang…bahwa rezeki sesungguhnya telah Alloh tebarkan di semua tempat…baik yang bersih maupun kotor.
Semua itu akan memiliki nilai yang tak terhingga jika diimani dengan kesadaran dan keikhlasan.
Sehat karena semangat tuntutan.
Ada tanggungjawab yang diemban, itu yang memotivasi bertahan dan berjuang.
Menjadi pemenang mengalahkan kemalasan untuk menafkahi diri sendiri, dan keluarga.
Lelah bukan penghalang.
Pikiran enggan karena ego dan keangkuhan-lah yang bisa menjadi penghambat kemajuan, pungkas Juli.
#Juli Wahyu Pari Dunda
(Red)