Marhaen, yang menginspirasi Sukarno pun, kata Aa, pasti merupakan masyarakat Sunda pengguna Bahasa Sunda.
‘Kalau melihat ini, harusnya bagaimana sikap PDIP? Masa membiarkan begitu saja?”cetus dia.
Aa Maung juga menyayangkan tidak lantangnya suara para wakil rakyat di senayan, khususnya di PDIP dan juga partai-partai lainnya, yang bersuku Sunda.
Baca Juga :
- Arteria Dahlan Enggan Minta Maaf dan Menantang Siapapun Bikin Laporan
- Seruan “Pecat Arteria Dahlan” Menguat di Dunia Maya
- Terima Kasih Arteria Dahlan “Ujian Kecintaan&”
”Kami juga berharap wakil-wakil masyarakat Sunda ini bersuara keras. Jangan hanya Kang Dedi Mulyadi (Anggota DPR RI dari Faksi Golkar,red) saja. Kecam orangnya (Arteria Dahlan,red) bukan partainya. Itu saja sudah mewakili kegundahan masyarakat Sunda,”tegas Aa Maung.
(Red/cimahi.pikiran-rakyat.com)