Perlawanan Seniman Bandung

Asep Berlian yang pernah menjadi pelukis utama saat peringatan Asia Afrika dan memiliki pengalaman pameran di berbagai belahan dunia, merasa perlu meneriakkan suara keadilan melalui kanvas yang selalu menjadi sahabatnya. Mungkin baginya pemilik Indomaret adalah bagian dari “kapitalis Bandung” yang ia tulis. Entahlah. Yang pasti ia siap membela masjid cagar budaya yang secara brutal telah dihancurkan itu.

Asep yang lain adalah Asep Kandang Wesi yang lebih dikenal dengan Asep KW. Lukisannya sangat bermutu, tidak “kw”. Goresan pertamanya di kanvas performance art adalah tangan besar berkuku tajam, ada tetesan darah. Mengacak-acak masjid. Lalu ada jalan yang menggambarkan 7 Indomaret di Jalan Cihampelas . Berjarak pendek. Mungkin tangan besar berkuku dan berdarah adalah simbol dari keserakahan perusahaan ritel Indomaret. Seorang pemulung ikut dilukiskan. Menurut Asep, pemulung itu adalah sahabatnya yang senantiasa berbincang soal masjid Nurul Ikhlas dan Indomaret.

Bacaan Lainnya

Ada pelukis lain Bambang Harsito yang menuangkan dengan nuansa relijius. Kaligrafi yang menempatkan Allah di atas. Bahwa semua rencana manusia yang materialistis akan berhadapan dengan kehendak Ilahi Yang Maha Kuasa. Masjid yang dikaburkan ataupun dikuburkan dalam gambar, bukanlah akhir. Ada masa bahwa kebenaran akan terkuak dan tegak.

Pos terkait