DENPASAR, SAMBASNEWS.id – Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Saka 1945, umat Hindu khususnya di Bali melakukan beberapa kegiatan antara lain :
1. Tanggal 18 Maret 2023 dilaksanakan acara melasti ke laut (Padang Galak Sanur Denpasar) pada pukul 11.00 Wita untuk mengambil Tirta (Air Suci) di Laut.
2. Pada tanggal 21 Maret dilakukan Tawur Kesanga/upacara adat sesuai Surat Edaran PHDI Provinsi Bali untuk seluruh Kabapaten/Kota se Bali.
Khusus Kota Denpasar Acara di mulai pada pukul 10.00 Wita dan dipusatkan pada Perempatan Jalan (Catus Pata), kenapa diperempatan dilaksanakan, dasarnya surat Edaran PHDI Provinsi Bali dan lontar Asta Bumi tentang kosala kosali.
Acara Tawur/Persembahan (caru) Balik Sumpah Utama dilakukan berdasarkan kitab suci (lontar) Upakerti Sundari Gama yang bertujuan untuk menetralisir Wilayah (Desa Pekraman) dalam melaksanakan Catur Berata Penyepian setiap setahun sekali.
Setelah upacara selesai baru air suci dibagikan ke setiap kecamatan, Desa Adat sewilayah Kota Denpasar untuk dibagikan ke masyarakat Hindu di Wilayah Kota Denpasar
Upacara dipandu (dipimpin) oleh 6 Pendeta yaitu :
1. Ida Pedanda Putra Telaga dari Geria Telaga Gulingan Sanur;
2. Ida Pedanda Gede Made Dharma Kerti dari Geria Buda Saraswati Taman Suri Batuan Sukawati Gianyar;
3. Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kerta Buana dari Geria Batur Giri Murti;
4. Ida Pandita Dukuh Acarya Dhaksa dari Geria Padukuhan Samiada;
5. Ida Pandita Empu Nabe Dhaksa Merta Yoga dari Geria Agung Beraban Denpasar;
6. Ida Sri Empu Dharma Suna dari Geria Sira Mpu Pande.
“Kegiatan Tawur ke sanga diiringi dengan tarian sakral upacara keagamaan antara lain, Tari Baris Gede, Tari Rejang Sari, Topeng sida Karya, Tari Rejang Dewa dan Wayang Kulit dari Anggabaya Denpasar dengan Dalang Md Gd Kariasa”, tutur Bapak I. B Alit Surya Antara Kabag Kesra Kota Denpasar, selaku penanggung jawab kegiatan upacara.
3. Menginjak sandikala (magrib) tanggal 21 Maret 2023 dilangsungkan Parade Ogoh-Ogoh di seluruh wilayah Kota Denpasar yang diikuti oleh muda mudi masing-masing lingkungan Banjar (Rt/Rw) dengan membawa obor, serta mengusung ogoh-ogoh yang diiringi instrumen Gambelan Blaganjur.
4. Tanggal 22 Maret 2023 Umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Nyepi, dengan melaksanakan Catur berata penyepian yaitu:
-Amati Geni (Tidak menyalakan api);
-Amati lelanguan (Tidak melakukan bepergian / Jalan – Jalan ke luar rumah);
-Amati Karya (Tidak melakukan Pekerjaan);
-Amati lelungan (Tidak melakukan bersenang-senang).
Pada hari tersebut kota Denpasar begitu sunyi tidak ada satupun orang yang berlalu Lalang dan Kendaraanpun tidak ada yang lewat kecuali emergensi ada orang sakit yang perlu berobat kerumah sakit yang dikawal oleh petugas keamanan Adat (Pecalang).
Di Bali khususnya toleransi beragama cukup tinggi saling hormat menghormati sehingga terjadi kerukunan dan persatuan antar umat beragama sesuai dengan dasar negara Repulik Indonesia yaitu Pancasila, hal ini perlu dipertahankan dan dilestarikan ke depannya untuk generasi seterusnya.
(ArKsm)