Setelah berakhirnya sambutan, mata acara bergulir kepada prosesi upacara adat. Rangkaian prosesi dimulai dengan bunyi gamelan yang mengiringi tarian dalam upaya menyambut kehadiran perwakilan siswa kelas XII memasuki arena untuk “sungkem”. Seluruh penabuh gamelan adalah siswa kelas X dan XI yang telah berlatih giat menyukseskan acara tersebut. Di tengah acara muncul tokoh lengser dan ambu yang membuat gelak dan tawa penonton pecah. Suguhan bodor yang alamiah dimunculkan kedua tokoh tersebut.
Setelah perwakilan siswa yang disambut ambu dan lengser memasuki arena, suasana berubah. Lembutnya suara sinden yang berkolaborasi manis dengan gamelan membuat acara sungkeman menjadi sangat sakral. Suara seruling yang menyayat hati membuat mata siapa pun berkaca-kaca. Isak tangis siswa berbaur dengan para wali kelas membuat suasana menjadi sendu. Namun, di akhir mata acara, seluruh siswa kelas XII menjadi berubah setelah mendapat kalungan medali. Senyum dan tawa bahagia tampak di wajah mereka.
Baca berita dihalaman selanjutnya…