Sambasnews.id – Menuangkan gagasan, pikiran dan ide kedalam sebuah tulisan adalah kegiatan menulis. Gagasan dan ide kadang sudah ada dalam pemikiran, namun terasa sulit ketika hendak menuangkan kedalamt ulisan. Akhirnya ada anggapan bahwa menulis itu membutuhkan talenta atau keahlian.
Bahkan kebanyakan orang mengatakan bahwa menulis hanya untuk orang orang yang berpendidikan tinggi. Anggapan di atas mungkin ada benarnya karena orang orang yang kuliah atau mahasiswa selalu disuguhi dengan tugas-tugas membuat makalah, tugas akhir dan skripsi.
Latar pendidikan perguruan tinggi bukan menjadi patokan untuk menulis. Kegiatan menulis bisa dilakukan oleh siapapun orangnya. Namun tetap saja menulis bagi sebagian orang dianggap sulit, begitupun yang penulis raasakan.
Bagaimanakah cara mengatasi kesulitan menulis ?.
Pertama, Mulailah tulis dari apa yang terlintas dalam pikiran kita, hal apapun tak terkecuali perasaan yang ada dalam hati. Tak perlu memikirkan tulisan itu baik atau tidak. Uraikanlah gagasan-gagasan tersebut kedalam tulisan.
Kedua, Tumbuhkan rasa percaya diri bahwa tulisan kita bagus dan berkualitas karena kita lebih selangkah maju di banding orang yang hanya membaca. Selanjutnya tulisan yang sudah kita buat berikan pengembangan dengan memberikan ulasan dan opini lagi, agar tidak terlihat membosankan.
Baca Juga Siswaku Sekaligus Sahabatku
Terakhir tetaplah belajar, agar memperoleh perbendaharaan kata yang banyak. Bacalah artikel-artikel orang lain karena di setiap tulisan memiliki nilai-nilai yang dapat kita jadikan pelajaran dan inspirasi.
Penulis telah belajar melalui tahapan-tahapan diatas. Saat itu penulis memiliki gagasan yang mengganggu pikiran, saat itu pula penulis mulai mengungkapkannya dalam sebuah kalimat-kalimat yang mengalir saja dibuat, tanpa memikirkan kalimat itu baik atau tidak, sesuai atau tidak, yang penting penulis uraikan semua gagasan yang ada di pikiran.
Setelah penulis ungkapkan dalam kalimat-kalimat lalu penulis mulai menyusun kalimat tersebut sesuai dengan gagasan yang ingin penulis ungkapkan. Jadilah kalimat-kalimat itu sebagai sebuah puisi seperti berikut :
Mencintaimu adalah pilihanku
Menyayangimu juga pilihanku
Mendampingimu kemudian pilihanku
Memberimu permata hati itu pilihanku
Namun, tak salah saat ku memilih
Menyembuhkan sebongkah luka
Menepiskan belenggu yang menerpa
Meninggalkanmu tanpa cerita
Puisi tersebut penulis berikan judul “Pilihan”. Rasa percaya diri tumbuh dalam diri penulis bahwa bisa membuat kalimat demi kalimat lalu dirangkaikan menjadi sebuah puisi.
Sejak saat itu penulis mulai sering membaca puisi-puisi dan artikel-artikel hasil karya orang lain. Hal tersebut dilakukan untuk medapatkan hal-hal baru dan inspirasi-inspirasi baru untuk tulisan selanjutnya.
Beberapa puisi telah penulis buat dan akhirnya menjadi sebuah buku kumpulan puisi dengan judul “PerjalananRindu” dan telah diterbitkan oleh CV. Kreasi Cendekia Pustaka, ISBN 978-623-97627-9-0.
Salah seorang siswa Suci Rahayu pernah berkata kepada penulis betapa sulitnya membuat karangan, bingung menulis apa dan harus bagaimana memulainya. Dia merasakan paling malas membuat karangan atau tulisan. Penulis memberikan saran secara perlahan bagaimana jika ingin menulis. Tahapan-tahapan harus dilewati dengan penuh kesabaran dan kesungguhan.
Suci Rahayu akhirnya mampu membuat tulisan dengan judul “The Power of Syukur” yang diterbitkan oleh Guepedia ISBN 978-623-319-231-6. Setelah menulis satu buku, Suci Rahayu mulai senang menulis, ini dibuktikan dengan tulisan kedua dengan judul “Lelah For Lillah” diterbitkan juga oleh Guepedia, ISBN 978-623-322-188-7. Bukuketiga yang mudah mudahan segera terbit adalah novel remaja islami.
Menulis bukan lagi menjadi hal yang sulit bukan ?
Jadi jangan takut untuk mengungkapkan gagasan-gagasan yang sudah ada dalam pikiran dan benak kita. Beranilah untuk mengungkapkan dalam tulisan, jangan ketakutan terlebih dahulu. Percaya diri dan teruslah belajar.
Rani Prastuti, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia
SMK Negeri 7 Baleendah Kabupaten Bandung
(Red)
