Saya sangat berharap agar semangat mencintai adat, adab, budaya dan tanah air terus menggema.
Gerakan bathin kecintaan pada entitas “Sunda” Ini tidak hanya sebatas rasa nasionalisme terhadap bahasa ibu (bahasa Sunda) namun mengisi ruang-ruang kedaulatan yang meliputi semua unsur, sehingga hal-hal yang berbau ketidakadilan termasuk di ruang arogansi penguasaan tata ruang yang selama ini menjadi berita memilukan karena bencana ekologi yang kerap melanda Tatar Sunda dengan segenap kerugiannya yang menimpa saudara-saudara sebangsa dan setanah air dapat terus diperjuangkan.
Intinya semangat membela Lemah Cai yang selama ini kita saksikan kerusakannya sudah menyebar hampir di setiap ini wilayah Jawa Barat disuarakan dan diperjuangkan juga oleh semua lapisan warga masyarakat terlebih oleh tokoh masyarakat, publik figur dan para pemegang kebijakan.
Sama halnya dengan semangat membela bahasa Sunda yang dilecehkan oleh seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Karena manakala kerusakan alam terjadi di belahan Tatar Sunda ini sepertinya sepi dari teriakan.
Semoga…
(Kang Amat)
