TINGKAT PEMANFAATAN IKAN KONSUMSI DI INDONESIA

Oleh: Junianto1, Annisa Dewi Nur Azizia2, Weni Eka Agustiani2, Mia Widiastuti2, Shilfana Fitriana2 dan Anggita Tiara Pebrianti2

  1. Staff Dosen Departemen Perikanan – Universitas Padjadjaran
  2. Mahasiswa Program Studi Perikanan – Universitas Padjadjaran

SAMBASNEWS.id – Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya ikan yang melimpah. Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, yaitu sekitar 81.000 km. Selain itu, Indonesia juga memiliki 17.000 pulau yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kombinasi dari garis pantai yang panjang dan banyaknya pulau membuat Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan yang sangat besar.

Bacaan Lainnya

Indonesia merupakan negara maritim dengan potensi perikanan dan kelautan yang melimpah.  Namun potensi tersebut belum termanfaatkan dengan efektif dan efisien oleh masyarakat Indonesia khusus nya dalam pengkonsumsian ikan. Ikan adalah sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia, dan menjadi bagian penting dari konsumsi pangan sehari-hari. Pemanfaatan ikan sebagai bahan makanan di Indonesia memiliki berbagai macam jenis, mulai dari olahan ikan mentah seperti sashimi, ikan goreng, ikan bakar, ikan asap, hingga olahan ikan yang sudah diproses seperti abon ikan, bakso ikan, atau kerupuk ikan.

Pada umumnya, ikan yang dikonsumsi di Indonesia adalah ikan laut dan ikan air tawar. Beberapa jenis ikan laut yang populer dikonsumsi di Indonesia antara lain tenggiri, tuna, kakap merah, kakap putih, kerapu, cumi-cumi, dan udang. Sedangkan beberapa jenis ikan air tawar yang biasa dikonsumsi di Indonesia antara lain mas, lele, nila, bandeng, patin, bawal, mujair, dan gurame.

Pemanfaatan ikan sebagai bahan makanan juga tidak terbatas pada jenis-jenis ikan tersebut. Masyarakat Indonesia juga mengkonsumsi jenis ikan yang kurang populer seperti ikan teri, ikan tongkol, dan ikan belanak. Bahkan ikan yang biasanya dianggap sebagai ikan hias seperti ikan koi juga digunakan sebagai bahan makanan di beberapa daerah di Indonesia.

Meskipun pemanfaatan ikan sebagai bahan makanan di Indonesia cukup tinggi, namun masih terdapat beberapa masalah terkait dengan konsumsi ikan. Salah satunya adalah masalah keamanan pangan, seperti kontaminasi merkuri pada ikan laut. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian terhadap bahan pangan yang mengandung ikan agar aman untuk dikonsumsi.

Selain itu, perlu juga dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ikan di Indonesia. Salah satunya adalah melalui budidaya ikan secara intensif. Dengan budidaya ikan secara intensif, produksi ikan dapat meningkat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan bahan makanan yang mengandung ikan.

Dalam hal ini, pemerintah juga dapat memberikan dukungan dalam bentuk insentif dan fasilitas bagi para petani ikan yang ingin melakukan budidaya ikan secara intensif. Selain itu, perlu juga dilakukan penelitian dan pengembangan terhadap teknologi budidaya ikan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas ikan yang dihasilkan.

Secara keseluruhan, pemanfaatan ikan sebagai bahan makanan di Indonesia memiliki potensi yang besar, namun masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Dengan adanya upaya pengawasan, pengendalian, dan peningkatan produksi ikan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan di Indonesia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan makanan yang sehat dan bergizi.

Konsumsi ikan adalah penggunaan atau pemanfaatan ikan sebagai sumber pangan bagi manusia. Konsumsi ikan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti ikan segar, ikan olahan, atau produk turunan dari ikan seperti minyak ikan, tepung ikan, dan kapsul suplemen omega-3. Konsumsi ikan merupakan bagian dari pola makan sehat dan dianggap sebagai sumber protein hewani yang baik bagi kesehatan manusia.

Konsumsi ikan juga memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan gizi manusia, terutama protein, asam lemak omega-3, vitamin D, dan mineral seperti kalsium, fosfor, dan seng. Asam lemak omega-3 ditemukan dalam ikan laut dan berfungsi sebagai zat penting dalam menjaga kesehatan jantung, mengurangi risiko stroke, dan membantu perkembangan otak dan mata pada bayi dan anak-anak.

Namun, konsumsi ikan juga dapat berisiko bagi kesehatan manusia jika ikan yang dikonsumsi mengandung kadar merkuri dan zat pencemar lainnya yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis ikan yang aman untuk dikonsumsi dan memperhatikan jumlah ikan yang dikonsumsi untuk menghindari risiko keracunan.

Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 2020, Indonesia memiliki produksi ikan sebanyak 12,5 juta ton dengan nilai produksi sebesar 188,5 triliun rupiah. Produksi ikan tersebut diperoleh dari hasil penangkapan ikan di laut maupun hasil budidaya di perairan tawar dan laut.

Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), tingkat konsumsi ikan di Indonesia pada tahun 2020 hanya sebesar 32,5 kg per kapita per tahun. Hal ini menunjukan bahwa tingkat konsumsi ikan di indonesia jauh di bawah rata-rata konsumsi ikan di Asia yang mencapai 41,5 kg per kapita per tahun. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan memiliki tingkat konsumsi ikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia.

Namun, meskipun Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan yang besar, pemanfaatan ikan di Indonesia masih belum optimal. Sebagian besar sumber daya ikan di Indonesia dieksploitasi secara berlebihan, sehingga dapat mengancam kelestarian sumber daya ikan tersebut. Tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain di Asia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti rendahnya kesadaran masyarakat akan manfaat ikan bagi kesehatan, harga ikan yang masih tinggi, dan terbatasnya akses masyarakat terhadap ikan.

  1. Rendahnya Pemahaman Masyarakat Mengenai Manfaat Ikan Bagi Kesehatan

Salah satu faktor rendahnya konsumsi ikan di Indonesia adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat ikan bagi kesehatan. Padahal, ikan mengandung protein hewani yang tinggi, asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk jantung dan otak, serta mineral dan vitamin yang penting bagi kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat ikan bagi kesehatan, baik melalui kampanye edukasi dan promosi, maupun melalui program-program pemerintah yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan.

  1. Tingginya Harga Ikan

Harga ikan yang masih tinggi juga menjadi faktor rendahnya konsumsi ikan di Indonesia. Harga ikan yang mahal membuat ikan sulit dijangkau oleh masyarakat dengan pendapatan rendah. Selain itu, kurangnya infrastruktur untuk distribusi ikan juga membuat harga ikan menjadi lebih tinggi di daerah-daerah yang jauh dari pusat distribusi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengoptimalkan infrastruktur distribusi ikan dan memperbaiki sistem distribusi ikan yang ada, sehingga harga ikan dapat menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat.

  1. Terbatasnya Akses Masyarakat Terhadap Ikan

Terbatasnya akses masyarakat terhadap ikan juga menjadi faktor rendahnya konsumsi ikan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh keberadaan wilayah-wilayah pedalaman yang sulit dijangkau oleh transportasi dan kurangnya akses ke pasar ikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap ikan, baik melalui program pemerintah yang membuka akses pasar ikan di wilayah-wilayah terpencil, maupun melalui program pemberdayaan masyarakat untuk membudidayakan ikan di wilayah-wilayah tersebut.

Secara keseluruhan, rendahnya tingkat konsumsi ikan di Indonesia dibandingkan dengan negara lain di Asia merupakan masalah yang perlu diatasi. Diperlukan upaya dari pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat ikan bagi kesehatan, mengoptimalkan infrastruktur distribusi ikan, dan meningkatkan akses masyarakat terhadap ikan.

Rendahnya tingkat konsumsi ikan di Indonesia dapat berdampak pada kesehatan masyarakat Indonesia, terutama pada kekurangan asam lemak omega-3. Selain itu, dampak rendahnya konsumsi ikan juga dapat berdampak pada ekonomi dan lingkungan.

  1. Dampak pada Kesehatan Masyarakat

Ikan merupakan sumber makanan yang kaya akan asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kesehatan otak, dan masih banyak lagi. Kekurangan asam lemak omega-3 dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, depresi, dan gangguan neurologis lainnya.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, konsumsi ikan per kapita masyarakat Indonesia hanya sebesar 27,54 kg per tahun. Angka ini jauh di bawah rekomendasi konsumsi ikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), yaitu sebesar 60 kg per kapita per tahun. Hal ini dapat mengakibatkan kekurangan asam lemak omega-3 pada masyarakat Indonesia.

  1. Dampak pada Ekonomi

Rendahnya tingkat konsumsi ikan di Indonesia juga dapat berdampak pada ekonomi. Indonesia memiliki potensi sumber daya ikan yang besar, namun pemanfaatannya yang belum optimal dapat mengurangi nilai tambah dari sumber daya ikan tersebut. Padahal sumber daya ikan di perairan Indonesia merupakan salah satu modal menuju kemakmuran bagi bangsa, apabila dikelola secara berkelanjutan. Selain itu, rendahnya konsumsi ikan juga dapat mengurangi permintaan terhadap produk-produk perikanan, sehingga dapat mempengaruhi perekonomian sektor perikanan di Indonesia.

  1. Dampak pada Lingkungan

Eksploitasi sumber daya ikan yang berlebihan dapat berdampak pada kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan. Penangkapan ikan yang berlebihan dapat mengurangi populasi ikan, sehingga dapat mengancam kelestarian sumber daya ikan tersebut. Selain itu, penggunaan alat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti trawl, dapat merusak habitat laut dan mengancam keberlangsungan hidup spesies lain di laut.

Dampak rendahnya konsumsi ikan di Indonesia tidak hanya terjadi pada masyarakat Indonesia, tetapi juga dapat mempengaruhi negara-negara lain yang memiliki hubungan dagang dengan Indonesia. Jika pemanfaatan ikan di Indonesia tidak optimal, hal ini dapat mengurangi jumlah produksi ikan yang dapat diimpor oleh negara-negara lain, sehingga dapat mempengaruhi hubungan dagang Indonesia dengan negara-negara lain. Oleh karena itu, meningkatkan tingkat konsumsi ikan di Indonesia menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat, meningkatkan perekonomian sektor perikanan, dan menjaga kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan.

Tingkat konsumsi makanan di Indonesia selalu menjadi sorotan, terutama ketika terjadi penurunan dalam tingkat konsumsi. Salah satu jenis makanan yang mengalami penurunan konsumsi di Indonesia adalah ikan. Meskipun Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya ikan, konsumsi ikan di Indonesia masih jauh di bawah standar global. Bahkan, beberapa tahun terakhir ini, konsumsi ikan di Indonesia semakin menurun. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan penurunan konsumsi ikan di Indonesia semakin meningkat.

  1. Penurunan Daya Beli Masyarakat

Penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan konsumsi ikan di Indonesia. Harga ikan yang cenderung meningkat menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk mengkonsumsi jenis makanan lain yang lebih murah seperti daging ayam, daging sapi, atau telur. Selain itu, terjadinya pandemi COVID-19 juga memperparah situasi ini, karena banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau penghasilan sehingga tidak dapat membeli makanan yang lebih mahal.

  1. Kurangnya Kesadaran akan Manfaat Ikan

Salah satu faktor lain yang menyebabkan penurunan konsumsi ikan di Indonesia adalah kurangnya kesadaran akan manfaat ikan. Meskipun ikan kaya akan nutrisi dan sangat baik untuk kesehatan, banyak masyarakat Indonesia masih lebih memilih makanan yang dianggap lebih lezat atau yang lebih mudah ditemukan. Oleh karena itu, edukasi tentang manfaat ikan bagi kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya mengkonsumsi ikan.

  1. Tidak Tersedianya Ikan yang Berkualitas

Salah satu faktor lain yang menyebabkan penurunan konsumsi ikan di Indonesia adalah tidak tersedianya ikan yang berkualitas. Kebanyakan ikan yang dijual di pasar tradisional tidak dijamin kualitasnya, sehingga masyarakat cenderung tidak percaya dan tidak ingin membelinya. Selain itu, penggunaan bahan pengawet yang tidak sehat dan penyimpanan yang tidak tepat juga menjadi masalah yang sering ditemui dalam penjualan ikan di pasar tradisional.

  1. Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat

Kebiasaan makan yang tidak sehat juga menjadi faktor yang menyebabkan penurunan konsumsi ikan di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih makanan yang dianggap lebih praktis dan cepat saji, seperti makanan siap saji atau makanan cepat saji. Makanan jenis ini cenderung tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, termasuk asam lemak omega-3 yang banyak terdapat dalam ikan.

  1. Tingginya Permintaan Ekspor Ikan

Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara penghasil ikan yang besar. Namun, tingginya permintaan ekspor ikan dari negara lain membuat harga ikan di dalam negeri cenderung naik. Hal ini membuat ikan menjadi lebih sulit dijangkau oleh masyarakat Indonesia

Meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia memerlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat ikan bagi kesehatan. Sebagai negara dengan sumber daya ikan yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan ikan sebagai sumber protein hewani yang sehat. Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan edukasi masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi ikan di Indonesia.

  1. Program Pendidikan di Sekolah

Pendidikan tentang manfaat ikan dapat dimulai dari usia dini melalui program pendidikan di sekolah. Sekolah dapat memberikan pendidikan tentang manfaat ikan bagi kesehatan dan cara memasak ikan yang sehat dan nikmat. Hal ini dapat membantu membangun kesadaran masyarakat akan manfaat ikan sejak usia dini.

  1. Promosi di Media Sosial

Promosi mengenai manfaat ikan bagi kesehatan dapat dilakukan melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube. Konten yang menarik dan informatif tentang manfaat ikan bagi kesehatan dapat menjangkau banyak orang dan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi ikan.

  1. Program Pengembangan Produk Ikan

Pengembangan produk ikan dapat membantu meningkatkan minat masyarakat terhadap ikan. Produk ikan yang diolah secara inovatif dan kreatif dapat menarik minat masyarakat untuk mencoba dan mengonsumsinya. Program pengembangan produk ikan dapat dilakukan oleh pemerintah, pelaku industri ikan, dan lembaga swadaya masyarakat.

  1. Program Promosi di Pasar Tradisional

Pasar tradisional merupakan tempat yang strategis untuk melakukan program promosi mengenai manfaat ikan. Program promosi dapat berupa demo masak ikan yang sehat dan nikmat, pembagian brosur tentang manfaat ikan bagi kesehatan, dan pengenalan jenis-jenis ikan yang baik untuk dikonsumsi.

  1. Program Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat untuk membudidayakan ikan dapat membantu meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia. Program pemberdayaan dapat berupa pelatihan pembudidayaan ikan, pendampingan teknis, dan bantuan modal usaha. Program pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan oleh pemerintah, pelaku industri ikan, dan lembaga swadaya masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa contoh ikan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi dan baik untuk kesehatan:

  1. Salmon

Salmon adalah jenis ikan laut yang banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Ikan ini kaya akan protein berkualitas tinggi, asam lemak omega-3, vitamin B12, vitamin D, selenium, dan fosfor.

  1. Sarden

Sarden adalah ikan laut kecil yang kaya akan asam lemak omega-3, vitamin D, kalsium, dan protein. Sarden juga merupakan sumber yang baik dari vitamin B12, vitamin B2, dan selenium.

  1. Tuna

Tuna adalah ikan laut yang kaya akan protein, asam lemak omega-3, vitamin B12, vitamin D, dan selenium. Tuna juga merupakan sumber yang baik dari vitamin B6, niacin, dan fosfor.

  1. Ikan makarel

Makarel adalah ikan laut yang kaya akan protein, asam lemak omega-3, vitamin D, vitamin B12, selenium, dan fosfor. Ikan ini juga mengandung vitamin B6, niacin, dan kalium.

  1. Ikan Kakap

Kakap adalah ikan laut yang kaya akan protein, vitamin D, vitamin B12, dan fosfor. Ikan ini juga merupakan sumber yang baik dari selenium dan omega-3.

  1. Ikan Gurame

Gurame adalah ikan air tawar yang kaya akan protein, vitamin D, vitamin B12, dan fosfor. Ikan ini juga merupakan sumber yang baik dari kalsium, kalium, dan selenium.

  1. Ikan Lele

Lele adalah ikan air tawar yang kaya akan protein, vitamin D, vitamin B12, dan fosfor. Ikan ini juga merupakan sumber yang baik dari kalsium, kalium, dan selenium.

Mengkonsumsi ikan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut adalah beberapa manfaat dari mengkonsumsi ikan:

  1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi

Ikan merupakan sumber protein berkualitas tinggi karena mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh manusia. Protein yang terdapat pada ikan mudah dicerna oleh tubuh dan dapat membantu memperbaiki sel-sel yang rusak dan membangun jaringan tubuh yang baru.

  1. Sumber Asam Lemak Omega-3

Ikan mengandung asam lemak omega-3, yaitu jenis asam lemak tak jenuh ganda yang penting untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.

  1. Sumber Vitamin D

Ikan merupakan sumber vitamin D yang baik. Vitamin D penting untuk kesehatan tulang dan gigi serta membantu tubuh menyerap kalsium. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan osteoporosis dan osteomalacia.

  1. Sumber Mineral

Ikan mengandung mineral penting seperti selenium, zat besi, zinc, dan fosfor. Selenium berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah kerusakan sel. Zat besi penting untuk membantu produksi sel darah merah, sementara zinc dan fosfor diperlukan untuk kesehatan tulang dan gigi.

  1. Meningkatkan Kesehatan Otak

Ikan mengandung omega-3 yang diperlukan untuk kesehatan otak dan fungsi kognitif. Konsumsi ikan secara rutin dapat membantu meningkatkan daya ingat, memperbaiki mood, dan meningkatkan konsentrasi.

  1. Mencegah Depresi

Konsumsi ikan dapat membantu mencegah depresi dan meningkatkan kesehatan mental. Asam lemak omega-3 yang terdapat pada ikan memiliki efek positif pada kesehatan otak dan mood.

Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara penghasil ikan yang melimpah. Namun, tidak semua masyarakat Indonesia menyukai ikan dan terkadang sulit mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu,inovasi dalam olahan ikan sangat penting untuk memperluas pilihan konsumsi ikan dan meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa inovasi olahan ikan yang dapat diaplikasikan di Indonesia.

  1. Nugget Ikan

Nugget ikan merupakan salah satu inovasi olahan ikan yang terbilang populer. Nugget ikan terbuat dari daging ikan yang dicincang halus dan dicampur dengan tepung roti, telur, susu, dan bumbu-bumbu lainnya. Nugget ikan dapat dikonsumsi sebagai camilan sehat atau sebagai menu utama dalam hidangan. Nugget ikan ini sangat disukai oleh anak-anak dan orang dewasa karena rasanya yang enak dan praktis untuk dimakan.

  1. Kerupuk Ikan

Kerupuk ikan adalah salah satu jenis makanan ringan yang terbuat dari bahan dasar ikan. Kerupuk ikan dibuat dengan cara menggiling daging ikan hingga halus, lalu dicampur dengan bahan lain seperti tepung tapioka, garam, dan bumbu-bumbu lainnya. Setelah itu, adonan dipotong-potong dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Kerupuk ikan sangat populer di Indonesia dan sering dijadikan sebagai camilan atau pelengkap dalam hidangan.

  1. Bakso Ikan

Bakso ikan adalah salah satu jenis bakso yang terbuat dari bahan dasar ikan. Bakso ikan dibuat dengan cara mencincang daging ikan yang sudah dicampur dengan tepung sagu, tepung terigu, telur, dan bumbu-bumbu lainnya. Setelah itu, adonan dibentuk menjadi bola-bola dan direbus dalam air hingga matang. Bakso ikan ini sangat lezat dan memiliki kandungan protein yang tinggi.

  1. Pempek

Pempek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan tenggiri yang dicincang halus dan dicampur dengan tepung sagu, air, dan bumbu-bumbu lainnya. Setelah itu, adonan dipotong-potong dan direbus dalam air. Pempek dapat dihidangkan dengan kuah cuka atau saus sambal. Makanan ini sangat populer di Indonesia dan dapat ditemukan di hampir seluruh daerah di Indonesia.

  1. Sate Lilit Ikan

Sate lilit ikan adalah salah satu jenis makanan sate yang terbuat dari daging ikan yang dicincang halus dan dicampur dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih, jahe, dan rempah-rempah lainnya. Setelah itu, adonan ikan dibentuk menjadi bentuk bulat dan dipanggang di atas arang. Sate lilit ikan ini sangat lezat dan dapat dihidangkan dengan bumbu kacang atau saus sambal.

Mengkonsumsi ikan secara teratur dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Ikan merupakan sumber protein berkualitas tinggi, asam lemak omega-3, vitamin D, mineral, serta dapat membantu meningkatkan kesehatan otak dan mencegah depresi. Oleh karena itu, disarankan untuk memasukkan ikan ke dalam menu makanan sehari-hari untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.

Meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia memerlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat ikan bagi kesehatan tubuh. Upaya untuk meningkatkan edukasi masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan dapat dilakukan melalui program pendidikan di sekolah, promosi di media sosial, program pengembangan produk ikan, program promosi di pasar tradisional, dan program pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya upaya-upaya ini, diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia dan memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

 

(Red)

Pos terkait