Toxic Productivity: Ekspetasi Tidak Realistis Jadi Pemicu Adanya ‘Toxic’ Produktivitas

Lalu bagaimana cara mengatasinya? Bagaimana jika memang pekerjaan kita padat dan harus selesai dalam waktu yang cepat? Atau bagaimana jika nanti hasilnya sangat kurang dari yang diharapkan, semua pertanyaan ini membutuhkan komitmen pada diri sendiri, seperti apa? Berikut penjelasannya:

1. Memiliki goals dan target dalam sebuah pekerjaan memang sangat dibutuhkan, namun baiknya ekspetasi yang kita buat sebagai tujuan utama harus dibarengi sesuai kemampuan diri sendiri, bedakan antara ekspetasi dan realita yang sedang kita hadapi saat ini.

Bacaan Lainnya

2. Berhenti merasa jika istirahat yang kita habiskan merupakan waktu yang sia-sia. Kita memerlukan waktu untuk refleksi diri dan menetapkan batasan.

3. Prioritaskan kesehatan, utamakan kesehatan mental dan fisik, kita dapat mengisi waktu istirahat dengan olahraga, meditasi, atau hal menyenangkan lainnya.

Nah, mungkin itu yang bisa kita lakukan jika memang merasa pekerjaan yang kita lakukan sudah di luar batas kemampuan. Well, Don’t forget to love yourself first!

Referensi:

Palena, R. (2022, 22 Januari) When Doing is Your Undoing: Toxic Productivity. Psychology Today. Diakses pada 21 Januari 2024, dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/leading-success/202201/when-doing-is-your-undoing-toxic-productivity

Dr. Julie Smith (psikolog). (2022, 4 November). What Is Toxic Productivity?. BBC. Diakses pada 21 Januari 2024, dari https://m.facebook.com/bbcradio1/posts/10158942548126763/?comment_id=10158942983976763

(Nazwa Fauzya)

Pos terkait