Kegiatan Adat dan Budaya Lokal Nusantara yang Telah Menjadi Tradisi Islam di Indonesia

5. Tradisi Grebeg Besar di Demak

Tradisi Grebeg Besar, upacara tradisional yang dilaksanakan setiap tahun di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya

Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan datangnya Hari Raya Iduladha atau Idul Kurban.

Tradisi ini cukup menarik karena Demak merupakan pusat perjuangan Walisongo dalam dakwah.

Pada awalnya Grebeg Besar dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah tahun 1428 Caka dan dimaksudkan sekaligus untuk memperingati genap 40 hari peresmian penyempurnaan Masjid Agung Demak.

6. Sesaji Rewanda di Semarang

Seaji Rewanda juga termasuk dalam tradisi Islam di nusantara. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.

Serta, sebagai mengenang napak tilas perjuangan Sunan Kalijaga untuk membangun Masjid Demak.

Tradisi bulan Syawal di Indonesia ini biasanya diadakan pada hari ketiga setelah Idulfitri.

Warga akan membawa gunungan yang berisi sego kethek (nasi monyet), buah-buahan, hasil bumi, lepet, dan ketupat dari Kampung Kandri ke Goa Kreo.

Replika kayu jati tiang Masjid Demak juga akan diarak dalam acara ini. Ratusan penari dan pemusik tradisional pun akan memeriahkan acara.

7. Njimbungan di Klaten

Tradisi Islam di nusantara pada bulan Syawal di Indonesia berikutnya ada di daerah Klaten. Para warga lebih mengenal acara ini sebagai acara Njimbungan.

Njimbrungan yakni berupa arak-arakan gunungan ketupat dan hasil bumi di Bukit Sidoguro, Krakitan Bayat, Klaten.

Nantinya, gunungan ketupat dan hasil bumi ini akan dibagikan ke seluruh peserta yang mengikuti acara ini.

Walaupun terlihat ricuh saat prosesi pembagian ini, sebenarnya ritual ini tetap berlangsung dengan aman.

Tradisi Islam di nusantara ini peninggalan Keraton Surakarta yang digelar enam hari setelah Lebaran.

8. Grebeg Syawal Yogyakarta

Grebeg Syawal Yogyakarta dilaksanakan pada hari pertama bulan Syawal tepatnya saat Lebaran berlangsung atau setelah sholat Ied.

Tradisi ini merupakan wujud kedermawanan sultan kepada rakyat Yogyakarta.

Pada Grebeg Syawal ini, gunungan hasil bumi akan diarak dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Agung Kauman.

Setelah itu, gunungan tersebut akan jadi rebutan warga.

Mereka percaya, aneka hasil bumi di gunungan tersebut mampu membawa keberuntungan karena telah didoakan saat ritual berlangsung.

Baca berita di halaman selanjutnya…

Pos terkait