Indonesia harus beraksi
Pada situasi ini, demi perdamaian dunia, Indonesia harus beraksi. Tak cukup Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi yang turun tangan, melainkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung yang harus turun tangan.
“Ini bisa menjadi panggung Indonesia kalau pemerintah Indonesia sadar akan mekanismenya,” ujar Rezasyah.
Sampai saat ini, ada Turki yang bergerak mencoba menjadi penengah AS, Ukraina, dan Turki. Namun demikian, negara yang berseteru dinilai ogah ditengahi Turki karena Turki tidak sepenuhnya bebas dari keberpihakan. Indonesia adalah negara yang lebih netral ketimbang Turki.
“Indonesia adalah negara yang benar-benar tulen non-align. Kita tidak ke Rusia dan tidak ke China dan ke mana-mana. Koalisi kita dengan Australia bagus, dengan Jepang bagus, melibatkan ASEAN iya. Non Align Movement (Gerakan Non Blok) iya, Selatan-selatan iya, OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) iya,” kata Rezasyah.
Jokowi harus turun tangan langsung. Mekanisme yang paling mungkin adalah Jokowi langsung datang ke New York memimpin delegasi Indonesia, berkomunikasi langsung dengan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menggerakkan Majelis Umum, berbicara di Dewan Keamanan PBB.
“Untuk mengatakan bahwa perilaku Anda-Anda ini (AS, Rusia) sudah mengganggu keamanan dunia, berpotensi menghancurkan peradaban dunia. Harus berinisiatif. Kalau hanya kirim Menlu ke sana, dampaknya tidak gede, tapi kalau Presiden yang datang itu bisa,” pungkas Rezasyah.
(Red)