Oleh Hasanudin Abdurakhman
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengumumkan akan mengganti kurikulum sekolah pada tahun ini. Pada kurikulum baru ini ditawarkan sistem pendidikan baru, yang mewakili semangat “Merdeka Belajar” yang ia canangkan.
Kabarnya tidak ada lagi penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa seperti sekarang ini. Siswa akan diberi kebebasan memilih mata pelajaran pilihan sesuai minat dan bakat mereka. Salah satu tujuan penghapusan penjurusan adalah untuk menghilangkan “kasta” di antara para siswa SMA.
Sebagaimana kita ketahui, telah cukup lama para siswa diperlakukan berbasis pada persepsi yang sebenarnya keliru. Anak-anak yang mengambil jurusan IPA dianggap lebih pintar dari yang mengambil jurusan lain. Penghilangan jurusan itu diharapkan menghapus perlakuan tidak sehat ini.
Tentu saja penghilangan “kasta” itu bukan satu-satunya alasan dalam penggantian kurikulum kali ini. Alasan utamanya adalah menciptakan sistem pendidikan yang berbasis pada semangat “Merdeka Belajar” tadi.
Rasanya baru saja kita mendengar pergantian kurikulum. Ya, saat ini kita pakai Kurikulum 2013, yang cukup populer dengan singkatan Kurtilas. Kurikulum ini tadinya juga diharapkan jadi terobosan untuk mengatasi berbagai masalah pada kurikulum lama. Tapi ada banyak kontroversi, sehingga penerapannya tertunda-tunda. Kementerian Pendidikan menyebutkan bahwa kurikulum ini baru bisa diterapkan pada seluruh sekolah tahap pertama di tahun 2018. Sekarang kurikulum sudah akan diganti lagi.
