CIMAHI, SAMBASNEWS.id – Warga Kota Cimahi diharapkan mulai untuk memilah sampah, hal ini dilakukan guna mencegah Penumpukan di TPA Sarimukti.
Hal diatas dilakukan karena pembuangan sampah ke TPA Sarimukti, di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) lagi-lagi tersendat. Kondisi itu terjadi sejak sepekan belakangan.
Di balik masalah klasiknya, TPA Sarimukti juga ternyata punya masalah lain, yakni volume sampah yang terus meningkat. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, pada tahun 2022 volume sampah yang ada di TPA Sarimukti mencapai 8.419.981 ton.
Sadar TPA Sarimukti sudah kelebihan kapasitas, Pemerintah Kota Cimahi mengeluarkan kebijakan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga untuk mengurangi produksi sampah yang bakal dibuang ke TPA Sarimukti.
“Jadi sebelum diangkut ke TPA (Sarimukti), sampah itu sudah berkurang. Jadi sampah organik bisa dimanfaatkan untuk bahan daur ulang,” ungkap Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan, Minggu (15/1/2023).
Dikdik mengatakan produksi sampah masyarakat Kota Cimahi juga terhitung sangat tinggi. Dalam sehari, sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA Sarimukti bisa mencapai 270 ton.
“Produksinya 270 ton per hari. Sedangkan berdasarkan penelitian, sampah residu itu hanya 15 persen, selebihnya itu bisa didaur ulang.Nah ini yang harusnya digalakkan dan dilaksanakan masyarakat, jadi nanti yang terbuang ke TPA itu hanya residunya saja,” kata Dikdik.
Saat ini pihaknya sedang memikirkan cara untuk mengonversikan nilai ekonomi dari sampah yang dipilah oleh masyarakat sejak dari rumah tangga.
“Jadi yang sedang dipikirkan sekarang harus bisa dikonversikan nilai ekonominya. Memilah sampah sekaligus sirkulan ekonomi berjalan. Kita punya bank sampah Samici, tapi belum bisa menampung jumlahnya,” Ujarnya.
Namun Dikdik menyebut program pemilahan sampah tersebut mesti digulirkan terlebih dahulu untuk membiasakan masyarakat memilah sampah berdasarkan kategorinya.
“Aturannya sudah saya buat dan ditandatangani. Nanti pelaksanaannya juga akan diawasi oleh pejabat-pejabat Pemkot Cimahi, nanti mereka keliling mengecek pemilahan sampah di setiap lingkungan masyarakat,” Tutup Dikdik.
Molornya pengangkutan sampah di wilayah Bandung Raya sejak sepekan terakhir ini disebabkan oleh terganggunya operasional alat berat di TPA Sarimukti. Dua dari enam alat berat ekskavator yang biasa digunakan untuk menampung dan mengolah sampah yang diturunkan dari truk sampah mengalami kerusakan.
(Mang Sambas)