JAKARTA, SAMBASNEWS.ID – Plt Menpora Muhadjir Effendy mengadakan rapat kerja bersama Komisi X DPR RI membahas agenda penting terkini, di Ruang Rapat Komisi X, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/3) malam. Raker dipimpin oleh Ketua Komisi X Saiful Huda, didampingi para Wakil Ketua, Agustina Wilujeng Pramesti, Hetifah Sjaifudian, dan Abdul Fikri.
“Yang kami hormati Plt Menpora, berdasarkan laporan sekretariat, telah hadir lengkap 9 fraksi dan 30 anggota Komisi X DPR RI, rapat kerja kita mulai dan dinyatakan terbuka untuk umum,” ucap Pimpinan Saiful Huda disertai ketukan palu sidang.
Selanjutnya disampaikan bahwa agenda raker kali ini meliputi tiga hal, yaitu evaluasi program kerja 2023, persiapan pelaksanaan FIFA World Cup U-20, dan persiapan SEA Games Kamboja 2023. Dikarenakan pada siang harinya sudah dilaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan jajaran Kemenpora, maka untuk raker hanya dititikberatkan pada agenda kedua dan ketiga.
“Karena tadi sudah ada RDP maka raker malam ini fokus pada agenda dua dan tiga yaitu persiapan FIFA World Cup U-20 dan SEA Games 2023, selanjutnya dipersilakan kepada Yth Plt Menpora untuk menyampaikan paparannya,” kata Ketua Komisi X DPR RI tersebut.
Tentang persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20, Plt Menpora menegaskan ada tahapan-tahapan yang sudah dilalui, dan yang penting untuk dipahami adalah bahwa Indonesia menjadi tuan rumah itu karena proses bidding yang tidak mudah.
“Jadi awal Indonesia menjadi tuan rumah itu melalui bidding, kita melamar, kita meminta. Dan dari hal ini sebenarnya tugas Kemenpora dapat dibilang sudah selesai karena dari persiapan secara teknis kita sudah sangat siap,” tegas Plt Menpora.
“Memang ada sedikit yang perlu diberesi tentang rumput di dua stadion, tapi itu kecil saja,” imbuhnya.
Adapun perihal isu yang muncul belakangan tentang lolosnya Israel menjadi salah satu wakil Eropa di perhelatan Piala Dunia U-20 ini diluar dugaan. Namun apa yang disampaikan oleh Presiden RI merupakan sikap resmi pemerintah yang dapat dipedomani.
“Tentang Israel itu diluar dugaan karena memang selama ini belum pernah lolos dalam Pra-kualifikasi. Saya ini pembantu Presiden, jadi apa yang saya sampaikan sudah sesuai arahan beliau, dan tadi yang disampaikan Presiden adalah pernyataan resmi pemerintah, dan itu yang benar,” ucapnya menjelaskan.
“Intinya kita berusaha mencari titik temu, Presiden mengutus Pak Erick Thohir sebagai Ketum PSSI untuk bertemu FIFA. Kita berharap tetap masih di Indonesia, dan itu masih ada kemungkinan, namun disisi lain konstitusi harus tetap dijunjung tinggi, apalagi itu tertera jelas pada alenia pertama Pembukaan UUD kita,” tegasnya.
Atas sikap yang konsisten Plt Menpora untuk meletakkan konstitusi diatas semua kepentingan, baik pimpinan maupun anggota Komisi X DPR RI menyampaikan apresiasinya. Hal itu tercermin dalam salah satu kesimpulan atau keputusan rapat yang dibacakan Pimpinan Sidang pada sesi akhir raker.
“Kondisi X DPR RI mendesak Pemerintah untuk segera mengambil sikap dan mendapatkan solusi bagi pelaksanaan Indonesia sebagai Tuan Rumah FIFA World Cup U-20, dengan tetap memegang teguh kepada konstitusi negara dan spirit kebangsaan para pendiri bangsa dalam menciptakan perdamaian dunia,” ucap Saiful Huda.
(Red)