Upaya Meningkatkan Efisiensi Kinerja Sektor Transportasi dan Sektor Energi untuk Mengurangi Gas Emisi

SAMBASNEWS.id – Indonesia kembali disorot sebagai negara dengan pencemaran polusi udara tertinggi di dunia, bahkan sempat menduduki peringkat pertama dari 10 besar negara dengan polusi udara terburuk periode 2023. Mengutip dari Informasi Indeks Kualitas udara (IQA) Indonesia mengalami peningkatan kecil kualitas udara hingga posisinya bergeser menjadi peringkat 8 dari sekian negara pemegang predikat polusi udara terburuk di tahun 2023.

Menurut Siti Nurbaya selaku Menteri Lingkungan Hidup (LHK) bahwa jika Sektor Transportasi dengan angka sebesar 44% adalah penyumbang terbesar emisi gas buang yang berasal dari kendaraan bermotor roda dua, kemudian diikuti oleh industri energi sebesar 31%, manufaktur industri sebesar 14% dan sisanya berasal dari komersial sebesar 1%. Hal tersebut secara tidak langsung membantah tuduhan yang dilayangkan pada PLTU yang digadang-gadang merupakan penyebab utama memburuknya kondisi udara di Jakarta beberapa waktu lalu, hal tersebut diperkuat dengan data terkait populasi kendaraan bermotor sebesar 75% yang selalu bertambah pertumbuhannya sebanyak 1.046.837 per tahunnya. Hingga menimbulkan tanda tanya besar terkait peran pemerintah dan efektivitas kendaraan umum yang ditawarkan pemerintahan Jakarta saat itu sebagai solusi untuk menangani polusi udara yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu.

Bacaan Lainnya

Pemberlakuan ganjil-genap pun ditawarkan sebagai solusi, namun hingga saat ini Jakarta tetap tidak memiliki titik terang bagaimana cara untuk mengatasi buruknya kualitas udara di kota Jakarta. Solusi-solusi yang ditawarkan semata hanya menjadi solusi jangka pendek yang tidak berpengaruh apa-apa. Fakta lain terkait mobilitas penduduk yang melebihi kapasitas menjadi faktor lain sulitnya Jakarta memiliki udara yang baik, terlebih lagi Jakarta adalah jantung kota tempat sektor industri dan perkantoran berada, aktivitas mobilisasi terjadi setiap hari, kendaraan umum pun bukan solusi yang utama, Jakarta tetap padat merayap dengan kendaraan pribadi setiap harinya.

Baca berita di halaman selanjutnya…

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *