SAMBASNEWS.id – Sastra di Indonesia muncul sebagai bentuk dari karya imajinatif yang dituangkan dalam bentuk puisi, prosa hingga drama, namun pada hakikatnya sastra memiliki bentuk dan tatanan yang sama dalam estetika kebahasaan. Sastra digunakan sebagai media untuk menuangkan imajinasi, ide kreatif hingga pesan moral yang disampaikan secara lisan maupun tulisan.
Sastra sendiri merupakan bentuk dari ekspresi budaya yang memperkenalkan nilai-nilai lokal, sejarah hingga budaya Indonesia.
Beberapa daerah dan komunitas mahasiswa sering mengadakan giat sastra dan budaya pada saat bulan bahasa yaitu setiap 28 Oktober, hal tersebut diharapkan dapat menjadi awal dari giatnya pemuda-pemudi Indonesia untuk mendukung setiap karya sastra.
Giat sastra dapat meliputi berbagai aspek pengenalan terhadap sejarah sastra dan para penggiat sastra dari yang terdahulu hingga saat ini. Giat sastra sendiri diharapkan dapat membentuk sebuah diskusi sastra untuk berbagi berbagai macam pemahaman, analisis dan pandangan terhadap suatu karya sastra yang ada, seperti contoh diadakannya kompetisi menulis, membaca, panggung/teater sastra, hingga festival sastra.
Giat sastra diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperluas wawasan dan membangun kesadaran pemuda-pemudi Indonesia akan kekayaan budaya dan bahasa yang Indonesia punya.
Para pemuda dan pemudi Indonesia dapat ikut berperan dalam kemajuan sastra di Indonesia dengan ikut berpartisipasi mengenalkan karya anak negeri atau bahkan ikut menjadi penggerak majunya sastra di Indonesia dengan ikut menerbitkan sebuah karya sastra sendiri.
(Nazwa Fauzya)
