Kelurahan Rancabolang: Sampah Kita Tanggung Jawab Kita

SAMBASNEWS.id – Berdiri sejak 5 tahun lalu, rumah maggot Kelurahan Rancabolang Kecamatan Gedebage menjadi bukti keseriusan pengelolaan sampah di wilayah tersebut.

Sosialisasi dan edukasi tanpa henti mulai membuahkan hasil. Warga semakin menyadari pentingnya memilah sampah.

Bacaan Lainnya

“Kita ingin jangan hanya mengelola sampah pada saat kritis atau darurat sampah saja, namun setiap hari harus terus memilah sampah dari rumah. Karena tagline kami sejak awal sudah pilah sampah dapur dan non dapur dari rumah. Selanjutnya biarkan kami yang menyelesaikannya,” ungkap Lurah Rancabolang, Ahmad Nurhasan kepada Humas Kota Bandung.

Ahmad mengungkapkan, proses pertama mengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Rancabolang adalah memastikan kendaraan sampah yang datang ke TPS yaitu betul-betul menganggut sampah terpilah 100 persen.

“Ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk mau terlibat. Minimal memilah sampah organik dan non organik dari masing-masing rumah. Kedua sampah non organik itu dipilah kembali menjadi residu dan sampah ekomonis. Terakhir residu, baru diangkut ke TPA,” jelasnya.

Untuk sampah ekonomis ada empat jenis yaitu rongsokan, plastik, botol dan kardus bisa kita jual atau serahkan ke bank sampah. Sedangkan sampah organik diolah dengan proses maggotisasi.

Ahmad menyampaikan, pengelolaan maggot merupakan metode paling mudah dilakukan dan paling ramah lingkungan.

“Tujuan awal kami ingin menghilangkan sampah organik dengan metode maggotisasi. Untuk kebutuhan pakan ternak, kami bisa menghasilkan panen maggot sekitar 50-60 kg per hari. Jika ditarget, 100 kg kami juga siap,” ungkapnya.

Menurutnya, sesudah adanya metode maggotisasi ada perubahan yang cukup signifikan untuk sampah organik.

“Sebelum adanya rumah maggot sampah di Kelurahan Rancabolang pasti jelas tercampur, biasanya 1 kontener itu penuh. Sejak ada rumah maggot, pengurangannya cukup signifikan hampir 45 persen. Karena sampah organiknya kita sudah habiskan di sini”, ungkapnya.

Hasil maggot di Kelurahan Rancabolang dijadikan sebagai pakan untuk hewan ternak yang dibudidayakan seperti lele, ayam bertelur, bebek, entog. Hasil ternak juga menjadi nilai ekomonis untuk Kelurahan Rancabolang.

“Dari sampah bisa dirasakan bersama-sama,” ujar Ahmad.

Berkat upaya yang dilakukan selama ini, Kelurahan Rancabolang dapat predikat Kawasan Bebas Sampah (KBS) sejak Januari 2024 dan menjadi juara 1 lomba rumah maggot pada perayaan Hari Jadi Ke-214 Kota Bandung.

“Juara itu bonus, jangan terlena. Tujuan kita membantu Pemkot Bandung membereskan sampah, khususnya sampah dapur. Dan paling spesial kami ingin berterima kasih kepada para pahlawan maggot yang setiap hari tetep bersemangat mengolah sampah. Terakhir, ingat tidak dipilah tidak diangkut! Sampah kita tanggung jawab kita,” tuturnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *