Kab. Bandung. Sambasnews.id – Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) merasa kecewa dengan sikap SMA Bina Negara yang masih melakukan penahanan ijazah siswa yang telah lulus dengan alasan klasik masih adanya tunggakan yang masih harus dilunasi.
Seperti yang diutarakan Ketua FMPP Illa Setiawati, Jum’at (10/12/2021), “Kekecewaan saya kepada SMA Bina Negara ketika saya memediasi salah satu siswa yang ijazahnya ditahan di sekolah yaitu kepala sekolah keukeuh tidak mau memberikan ijazah, dengan alasan orang tua siswa harus melunasi kewajibannya yaitu melunasi tunggakan administrasinya baru ijazah akan di berikan kepada orang tua siswa,” jujur saya sangat kecewa dengan pernyataan kepala sekolah yang keukeuh tidak ada kebijakan sama sekali buat siswa yang tidak mampu.
Baca Juga : Kritik Pedas Bagi Guru Di Peringatan HGN
Padahal anak ini ingin mendapatkan ijazah karena ingin melamar pekerjaan, saya pun sudah mengatakan kepada pihak kepsek kalau anak ini tidak bekerja bagaimana anak ini bisa mencicil tunggakannya, tetapi jawaban kepsek dengan santainya anak itu bisa bekerja di tempat yang tidak usah memakai ijazah, lalu saya jawab, maksud bapa kerjaan yang tidak usah memakai ijazah itu jadi buruh cuci gitu? Dan Kepsek menjawab, apa saja yang penting bisa dapat uang untuk mencicil dan ijazahnya bisa kami berikan setelah lunas, tutur Illa.
Ketika saya membahas terkait anggaran BPMU dan BOS dialokasikan untuk apa saja, dengan simpelnya kepsek menjawab untuk oprasional, saya pun menjawab kan BPMU dan BOS itu diberikan untuk membantu siswa dan anggaran itu jelas di berikan per siswa,, oh bukan bu, BPMU dan BOS bukan untuk siswa tapi untuk pengembangan sekolah dan dipoinnya pun di situ tidak di sebut untuk siswa jadi tetap orang tua siswa harus memenuhi segala kewajibannya, kalau kewajibannya tidak dipenuhi ya kami tahan ijazahnya, dan kepsekpun bilang dia akan konfirmasi dulu ke yayasan karena ijazah itu ada di yayasan dan saya disuruh kembali besok, terang Illa.
Baca Juga : Siswaku Sekaligus Sahabatku
Besok harinya saya mendatangi lagi pihak kepsek dan jawabannya masih tetap sama tidak bisa memberikan ijazah karena tidak ada yang bertanggung jawab melunasi tunggakannya,, dan menurut kepsek yang sudah konfirmasi ke yayasan, jawaban yayasanya sudah jangan mikirin itu sekarang yang penting mengajar dan guru bisa sejahtera, saya pikir sekolah macam apa ini yang hanya mementingkan kesejahteraan guru tanpa memikirkan nasib anak didiknya, pungkas Illa.
(Red)