Disisi lain, ada juga bertebaran rekomendasi dari intansi lain, memang kalau sebagai anaknya pribadi saya rasa harus menjadi pertimbangan tetapi kalau sudah yang lain itu yang akan menjadi masalah.
Jadi Asep berharap, Panitia PPDB 2022 baik Provinsi atau Kab/Kota agar lebih selektif terkait hal itu, selain itu kepada Instansi-instansi lain agar lebih selektif memberikan Rekomendasi, jangan sampai kalau kata sundanya begini “Budak babaturan, babaturanna boga tatangga, tah dulur tatangganya ieu bade lebet sakola”, saya rasa kalau hal itu terjadi sangat keterlaluan, kasian sudah pasti akan ada hak orang lain yang terampas tidak bisa bersekolah ditempat tersebut.
Masih kata AA. Maung, LBP2 sendiri akan terus memantau pelaksanaan PPDB, juga sudah barang tentu akan mencatat hal-hal yang dirasa ada keganjilan.pungkasnya.
(Mang Sambas)