ACTIVE LEARNING Menghidupkan Roh Belajar Siswa (2)

Pesan pengantar yang ia buat cukup memberikan nasehat kepada kita semua , khususnya kita sebagai guru dalam aktivitas utama kita bersama siswa. Menurutnya mengajarkan bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukan konsekuensi otomatis dari penuangan atau pemberian informasi ke dalam benak siswa, namun belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Bahkan bukan juga pemeragaan yang dinilai tidak dapat membuahkan hasil belajar yang langgeng. Menurutnya yang dapat membuahkan hasil belajar yang langgeng adalah belajar siswa aktif.

Sebuah koreksian buat kita semua bahwa mengajar yang tepat ternyata tidak cukup bertumpu pada kemampuan kata-kata yang bagus, nada keras atau menghayati bahasa, bahkan tidak juga cukup seorang guru dapat memperaktekan atau mendemontrasikan bahan atau materinya di depan kelas, namun menurutnya yang paling baik adalah guru mampu membuat kegiatan belajar siswa secara aktif, yang disitu siswa akan disentuh mental dan aktivitas kerjanya. Dengan demikian mereka akan memperoleh pengalaman yang bermakna.

Bacaan Lainnya

Menurutnya belajar aktif adalah siswa belajar dengan tugas, menggunakan otaknya, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, menerapkan apa yang mereka pelajari. Mereka harus dapat belajar dengan gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Mereka bergerak leluasa dan berpikir mendalam. Siswa belajar tidak selalu harus duduk di tempat duduknya.

Pos terkait