Anomali Organisasi Dalam Lingkaran Oligarki Kekuasaan Politik

Negara-negara di sekitar Asia Tenggara juga mempunyai sistem politik oligarkis yang  berkelit kelindan dengan elit bisnis, elit tuan tanah atau elit militer.  Presiden  Filipina sekarang  Marcos Jr – yang berjuluk Bong Bong  Marcos, putera Presiden Verdinand Marcos kembali ke tahta kepresidenan dengan membentuk oligarki Dinasti Marcos yang bekerjasama dengan Dinasti Duterte, presiden yang digantikan.

Sebelumnya Benigno Simeon “Noynoy” Cojuangco Aquino III anak tokoh oposisi Benigno Aquino dan presiden Filipina Corazon Aquino juga terpilih menjadi presiden Filipina pada tahun 2010. Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong adalah anak dari PM Menteri Singapuran Lee Kwan Yew.

Bacaan Lainnya

Di Thailand, Takhsin Sinawatra juga mengembangkan oligarki bisnis yang berkelindan dengan oligarki politik.  Sebagai   sebuah kesultanan, Brunei juga sudah pasti dikuasai oleh oligarki, yaitu elit-elit di seputar keluarga dari Sultan Brunei . Praktek Oligarki juga terjadi di beberapa negara seperti China, Rusia, Turki, Arab Saudi, Iran, Afrika Selatan, Korea Utara, Venezuela, Ukraina, Zimbabwe, dan Amerika Serikat ( Oligarchy Countries 2021).

Fenomena tersebut menggambarkan bagaimana sebuah himpunan juga memiliki keinginan untuk saling mempengaruhi satu sama lain, termasuk pimpinan organisasi di bawahnya. Hal tersebut harus menjadi sebuah pembelajaran bagi semua organisasi, bahwa organisasi harus terbentuk lewat adanya garis koordinasi dan instruksi guna mencapai tujuan bersama. Bukan malah sebaliknya, hal ini untuk menjembatani politik praktis yang mengakibatkan organisasi tersebut dipandang tidak konsisten oleh masyarakat atau pengikutnya.

Baca berita di halaman selanjutnya…

Pos terkait