“Seusai arahan Kang Arfi dan Teh Yena, tak mesti langsung lapor, melainkan lebih dahulu menyampaikan imbauan dan menjalin komunikasi. Apalagi, kami tak menghendaki untuk mencari-cari kesalahan orang lain.
Cucu turut menyampaikan, komunikasi dan koordinasi dengan LO paslon lain di Pilkada Kota Bandung terus berjalan baik. Berdasarkan informasi dari tiap-tiap LO, sejumlah APK paslon lain pun dirusak.
Cucu menyebutkan, salah satu tujuan pemasangan baliho, spanduk, banner, maupun atribut lainnya, yakni meningkatkan partisipasi pemilih pada pilkada. Harapannya, tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Wali Kota Bandung 2024 lebih tinggi ketimbang 2018.
“Angka partisipasi pemilih pada (pilwalkot) 2018, sekitar 76%. Kami berharap, partisipasi pemilih pada pilwalkot 2024, paling tidak 85%. Mari, sama-sama saling menghargai dan menghormati masa kampanye, bagian dari tahapan pilkada. Pesan yang tertera dalam spanduk, baliho, banner perlu sampai ke masyarakat,” ucap Cucu.
Cucu optimistis, situasi demokrasi di Kota Bandung tetap indah, damai, riang gembira saat seluruh pihak saling menjaga dan menghormati. Dengan demikian, proses untuk mencari pemimpin lebih baik untuk Kota Bandung ke depan berjalan kondusif dan lancar.
Beriringan dengan hal itu, Cucu memohon kepada pengurus RT dan RW, lurah, camat, kepolisian, panwaslu tingkat kelurahan dan kecamatan agar ikut memerhartikan serta memonitor keutuhan APK. Hal itu dalam rangka mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari.