Jembrana, Sambasnews.id – Bupati I Nengah Tamba Membuka Kegiatan Bimbingan Teknis bagi Para Perbekel Se-Kabupaten Jembrana bertempat di Badung Bali, Rabu (1/12) malam.
Hadir dalam Bintek tersebut Rektor Universitas Ngurah Rai Denpasar, Dr. Ni Putu Tirka Widanti, S.S., MBA.,M.M., M.Hum.,Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai Denpasar, Yudistira Adnyana, S.E., M.Si., Kadis PMD, Para Camat dan Prebekel se Kabupaten Jembrana.
Bintek bertujuan meningkatkan kemampuan Prebekel dalam penyelenggaraan pemerintahan di Desa. Adapun Tema diangkat “Perencanaan Pembangunan Desa Berkelanjutan”.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai Denpasar, Yudistira Adnyana, S.E., M.Si.menyampaikan bahwa kegiatan Bimtek ini berlangsung selama 4 hari (1 s.d. 4 Desember), dengan acara pembukaan, pemberian 3 materi, orientasi lapangan pedesaan di klungkung. ” Salah satu tujuan Bintek ini adalah bagaimana desa memiliki data yang akurat dan satu data untuk tujuan perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan, ungkap Yudistira.
Sementara Rektor UNR Ni Putu Tirka Widanti dalam sambutannya menyampaikan bimtek ini terselenggara secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Beliau juga mengapresiasi Bapak Bupati yang memiliki komitmen luar biasa kepada kemajuan pembangunan Jembrana, terbukti dengan selalu menyempatkan hadir dalam 2 kali kegiatan pembekalan Bintek, hari ini Para Prebekel dan minggu sebelumnya ketua ketua BPD.
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk memperbaiki mutu kehidupan dan tidak merusak/melampaui ekosistem, sangat menghargai lingkungan yang berdasar kearifan lokal, yaitu Tri Hita Karana. Ini harus direncanakan dan disinkronkan dengan kebijakan di atasnya (mulai dari desa, kecamatan, dan kabupaten). Di sini persepsi harus disamakan terkait pembangunan berkelanjutan mulai dari perencanaan sampai pembangunanya dan juga jangka waktunya apakah jangka pendek, menegah, dan berkelanjutan. Sehingga pembangunan terarah, pemanfaatan keunggulan lokal, dan merata untuk semua desa, ungkap rektor UNR yang juga ternyata teman lama Bupati Jembrana.
Sementara Bupati Jembrana, I Nengah Tamba dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh perencanaan kerja sudah menjadi perda daerah beserta anggarannya.
Sehingga perencanaan itu tinggal dieksekusi masing masing OPD agar berjalan.
Namun kondisi itu tidak membuat Bupati diam, malah terus bekerja untuk mecari terobosan dan bantuan ke pusat. Sehingga ditahun 2022 menurutnya akan banyak terealisasi.
Di pengambengan ada pembangunan sektor perikanan dan sirkuit all in one, Jembrana akan dibangun sentra tenun dengan biaya 16 M, di penyaringan ada pabrik linting rokok yg Astungkara yang akan menyerap tenaga 5000 orang, groundbreaking Tol, destinasi wisata besar di Pekutatan,dan rencana pembangunan lainnya yang akan menjadikan Jembrana emas di tahun 2026. ” Ini yang harus disambut dan disesuaikan untuk masing-masing Desa. Harus persiapkan termasuk SDMnya,” ungkap I Nengah Tamba .
Bupati juga mengajak para Prebekel untuk peka terhadap masyarakatnya, jangan sampai ada gejolak yang akhirnya masuk melemahkan Jembrana .
” Saat ini kita sedang membangun menuju Tahun keemasan 2026. Kalaupun ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan untuk dapat berkoordinasi dengan Kecamatan dan Kabupaten,” pungkasnya.
(Oka/Ngh hmsj)