Disinformasi Tuai Konflik Terkait Isu Rohingya dan Mandat UNHCR

Masalah lain yang kini dikhawatirkan oleh para negara penampung imigran Rohingya adalah mengenai rentang waktu transit yang terlalu lama dengan rentang waktu hampir sekitar 5-10 tahun, hal tersebut dikhawatirkan akan terjadi penumpukkan pengungsi, terlebih lagi dapat mengakibatkan terganggunya kestabilan kawasan dan kenyamanan warga lokal di beberapa negara ASEAN (Thailand, Malaysia, Indonesia) yang dijadikan target negara paling banyak bagi para pengungsi untuk datang, hal tersebut akan menimbulkan masalah sosial lain dan kecemburuan masyarakat lokal apabila tidak ditindaklanjuti secara langsung.

Negara penerima pengungsi menghadapi isu penanganan langsung terhadap tidak kondusifnya masyarakat lokal yang terus mendesak kebijakan pemerintah pada pengungsi yang tidak patuh terhadap peraturan negara.

Bacaan Lainnya

Adanya polemik tersebut menyebabkan timbulnya berita-berita yang muncul tanpa didasari fakta yang akurat, sehingga beberapa pihak penanggungjawab pengungsi seperti UNHCR dan IOM ikut turut menegaskan perihal isu yang sedang terjadi melalui beberapa akun resminya, dan mengonfirmasi beberapa akun terkait penyebar berita palsu sehingga timbulnya opini negatif publik pada etnis Rohingya.

Faktanya United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) merupakan organisasi internasional yang diberikan mandat untuk memberikan sebuah perlindungan, bantuan sosial hingga solusi jangka panjang, dengan harapan dapat memberikan kesempatan bagi para pengungsi untuk mendapatkan kehidupan yang layak selama berada di pengungsian, hal tersebut dipertimbangkan melalui berbagai situasi yang terjadi pada setiap individu atau suatu keluarga sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing pengungsi.

Baca berita di halaman selanjutnya…

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *