Fakta yang tercantum diatas membuktikan jika banyaknya informasi yang tersebar terkait kebijakan UNHCR terhadap para pengungsi, termasuk pengungsi Rohingya merupakan disinformasi, sehingga menimbulkan framing negatif terhadap etnis Rohingya dengan menggiring opini publik tanpa dilakukannya verifikasi dan validasi data terkait kebenaran beritanya terlebih dahulu.
Adapun solusi yang ditawarkan pada masalah yang timbul adalah diperlukannya pendekatan yang dilakukan beberapa negara di ASEAN dengan Myanmar atau mendesak perubahan rentang waktu transit yang belum pasti, kemudian memastikan adanya persetujuan dan penerimaan dari negara ketiga untuk menerima para pengungsi agar mendapatkan hak kewarganegaraannya di negara ketiga.
(Nazwa Fauzya)