Elih Sudiapermana *”Secangkir Kopi dan Dinamika Pendidikan”*

Keberadaan kecepatan perubahan teknologi dengan berbagai dinamika tuntutan realitas menjadi aspek yang menyertai setiap kelengkapan kemampuan dirinya. Siswa harus mampu beradaptasi dan berintegrasi dengan zamannya, dengan tetap mengusung kodrat alamnya sebagai makhluk Sang Pencipta.

Guru sebagai seorang pendidik harus siap memberdayakan potensi peserta didik dengan pilihan kemasan yang sarat akan inovatif dan kreatifitas yang bermuara pada keharusan mendudukan peserta didik sebagai manusia dengan potensi akal, nurani dan fisiknya. Siswa bukan manusia kecil yang tanpa pengetahuan dan pengalaman.

Bacaan Lainnya

Mereka adalah manusia yang sedang mengalami proses pembentukan konsep dirinya, dan mereka memiliki kesiapan belajar serta lingkungan belajar pendukung yang berbeda-beda

Apapun metodologi dan pendekatan yang dilakukan oleh pendidik dalam memberikan pelayanan pendidikan terbaiknya haruslah diyakini bahwa essensi pendidikan itu bicara soal dampak, mempersiapkan anak sebagai orang dewasa pemangku masa depan. Guru dan orangtua jangan hanya berharap dan merasa berhasil melihat anak hari ini dengan berbagai simbol prestasi apalagi hanya prestasi akademik.

Dr. H. Elih Sudiapermana, M.Pd Seorang Doktor Pendidikan

Terlebih lagi kita harus mau mengalah dengan kejayaan masa lalu yang terkadang selalu membayangi bahkan mempolarisasi pemikiran kita yang tanpa sadar kadang membelenggu kita untuk mau merubah mindset dan budaya menuju kebaruan.

Yakinkanlah bahwa anak/peserta didik akan hidup di dunia yang berbeda dengan zaman kita dengan segenap tuntutan dan piranti kecakapan yang harus dimilikinya secara berbeda juga.

Berubah adalah sebuah keharusan dan memperbaiki pelayanan bagi hadirnya generasi penuh solusi adalah kunci “ngigeulan dan ngigeulkeun” Zaman.

Dan proses yang terbaik adalah kita konsisten dalam melakukan yang terbukti paling tepat untuk perkembangan siswa. Oleh karena itu merdeka belajar perlu dimaknai sebagai kemerdekaan memilih yang paling tepat bagi perkembangan siswa masing-masing, dalam koridor capaian kriteia minimal yang ditetapkan secara nasional.

 

(Red)

Pos terkait