FAGI : Harus Diantisipasi Apabila Ada Indikasi Kecurangan di PPDB 2022

SAMBASNEWS.id – Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Iwan Hermawan pada kesempatan ini Jum’at (27/05/2022), mengingatkan kembali sehubungan dengan mendekatinya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022.

FAGI mencatat ada beberapa indikasi pelanggaran yang setiap tahun terjadi yaitu pada tahap awal atau pra PPDB seringkali ada rekayasa untuk mendekatkan domisili dengan sekolah dengan melakukan pembuatan kartu keluarga aspal sehingga lebih dekat dengan sekolah dan kemungkinan untuk diterima lebih besar peluangnya.

Bacaan Lainnya

Berikutnya ada indikasi rekayasa untuk sertifikat non akademik dengan berbagai cara dilakukan agar mendapatkan sertifikat non akademik untuk memuluskan jalan masuk PPDB di jalur prestasi kejuaraan, sehingga nantinya bisa masuk di jalur prestasi non akademik. Selain itu juga ada upaya dengan rekayasa nilai oleh oknum operator sehingga nilai raportnya jadi bagus untuk diterima di jalur prestasi raport.

Saya kira itu indikasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan PPDB.
Selanjutnya pada saat proses PPDB ada indikasi pelanggaran diantaranya melakukan kecurangan-kecurangan dengan merubah data peserta didik baik data domisili atau data prestasi tidak sesuai dengan sebenarnya. Ini bisa dilakukan oleh oknum operator yang dipercaya oleh sekolah dan yang ketiga adalah indikasi pelanggaran pasca PPDB karena setiap sekolah itu selalu ada bangku kosong karena pada saat menyampaikan kuota belum dilaksanakannya pelaksanaan kenaikan kelas, sehingga sekolah ada prediksi siswa yang tidak naik kelas bisa 5 atau bisa sampai 10 dan ketika saat kenaikan kelas sedangkan sudah terlanjur diajukan kuota ya terjadilah ada bangku kosong. Bangku kosong ini sah jika diisi oleh sekolah dengan berdasarkan hasil rapat kepala sekolah dengan dewan guru karena yang dimaksud atau yang menjadi tanggung jawab PPDB itu kepala sekolah atau satuan pendidikan beserta dewan guru bukan kadisdik atau kepala KCD.

Baca berita dihalaman selanjutnya…

Pos terkait