SAMBASNEWS.id – Polemik hasil pengumuman bakal calon anggota Dewan Pendidikan Kota Bandung (DPKB) terus berlanjut, banyak para aktifis pendidikan dan ormas kemasyarakatan ikut bersuara termasuk Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI).
Seperti yang disampaikan Ketua FAGI Iwan Hermawan, Minggu 15 Mei 2022, bahwa pengumuman Panlih ini menimbulkan berbagai persepsi diantaranya:
Dengan hanya melakukan rahap 1 maka bisa menimbulkan Suuzdon.
1. Panlih tidak punya waktu yg panjang untuk lakukan sampai tahap 2;
2. Biaya yang tersedia kurang untuk lakukan seleksi DPKB tahap 2.
Sehingga terkesan terburu-buru biar cepat beres.
Dampak sosialnya jadi mahal situasi dunia pendidikan kota Bandung jadi tidak kondusif, protes di media -media masa bahkan ada ormas yang siap-siap unjuk rasa ke Balai Kota karena menyangkut harga diri *Pribadi dan organisasinya*
Beberapa organisasi besar yg konsen pendidikan seperti (AMS, PGRI, FAGI, Fortusis, LBP2, GEMPPUR, MKKS, BMPS dan ormas lainnya di Kota Bandung) merasa tidak puas dengan keputusan terburu-buru Panlih yang hanya melakukan 1 tahap.
Selain itu Tingkat kepercayaan dan rasa simpatik sebagian besar warga Pendidikan Kota Bandung jadi berkurang terhadap nama-nama besar yg menjadi panlih.
Atas dasar hal tersebut FAGI ajukan Solusi demi kondusifitas dunia pendidikan kota Bandung, Walikota Instruksikan panlih lakukan seleksi tahap 2 sebagaimana aturan yang disosialisasikan Panlih.
Jika tidak dilakukan dan memaksakan kehendak hanya hasil 1 tahap, maka diprediksi akan terjadi konflik yang berkepanjangan dalam dunia pendidikan di Kota Bandung apalagi dalam waktu dekat akan menghadapi PPDB tahun 2022, ujar Iwan Hermawan.
(Mang Sambas)