Kalau pengajuan hibah KETM harus H-1 itu sangat tidak mungkin karena penetapan peserta didik KETM itu berdasarkan tarik data dari web PPDB.
Dinas Pendidikan provinsi Jawa Barat akan menghadap ke Kemendagri didampingi oleh FKSS Jawa Barat dan FKKSMKS Jawa Barat untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Mudah-mudahan ada diskresi sehingga KETM bisa disalurkan di tahun 2024 jika tidak dipastikan KETM 2024 disalurkan di APBD Murni Tahun 2025 dan sebelum tahun ajaran baru sudah tersalurkan, dan mudah-mudahan tidak hangus karena kita tahu pilkada bulan November ini akan dilaksanakan. Siapapun Gubernur yang terpilih bisa menyalurkan KETM tersebut, kita tahu KETM ini produk politik, tegas Ade Hendriana.
Harapannya FKSS Jawa Barat meminta HIBAH KETM ini bisa mempunyai regulasi yang jelas seperti BPMU dan RMP Kota Bandung, yaitu Hibah Program yang wajib disalurkan. Kedua hal itupun bisa terwujud hasil unjuk rasa FKSS JABAR, masa sekarang harus unjuk rasa lagi!! Atau kalau tidak bisa hibah program boleh dicoba KETM menjadi Beasiswa.
Yang paling utama FKSS Jawa Barat berharap siapapun nanti Gubernur terpilih ketika ada kebijakan program bantuan untuk satuan pendidikan harus dikaji dulu dan dibuatkan regulasinya jangan sampai hal seperti ini terulang kembali, pungkas Ade Hendriana. (Red)***