Kang Arfi Mampir ke Balai RK di Perjalanan Mapay Lembur 40 Jam

Kang Arfi memandang, warga Blok Tempe proaktif dalam mengemukakan prakarsa, gagasan, juga pergerakan. Dengan kekuatan itu, terus bermunculan peluang-peluang pengembangan wilayah yang selaras dengan apirasi warga setempat.

Bacaan Lainnya

“Harapannya, semangat warga Blok Tempe terus bergulir, menghadirkan efek bola salju, kemudian eksis di wilayah-wilayah lain di Kota Bandung. Ketika itu terwujud, efek bola salju itu merangsang semangat warga di wilayah lain menjadi penggerak perubahan ke arah lebih baik di Kota Bandung,” ucap Kang Arfi.

Hampir menuntaskan mapay lembur selama 40 jam, Kang Arfi menyatakan, akan tetap turun ke tengah permukiman masyarakat ketika beroleh kepercayaan memimpin di Kota Bandung. Upaya tersebut dalam rangka mendengar harapan maupun aspirasi masyarakat.

“Berinteraksi dengan warga sejauh melaksanakan kegiatan, banyak gagasan maupun solusi yang muncul dalam menangani persoalan-persoalan. Saya bersama Teh Yena, akan tetap turun ke masyarakat dengan bentuk yang serupa dengan kegiatan saat ini. Nanti, ketika dipercaya masyarakat menjadi pemimpin di Kota Bandung, kegiatan turun ke masyarakat akan membawa kepala Organisasi Perangkat Daerah, camat, atau kelurahan agar respons dari tiap-tiap persoalan menjadi lebih cepat,” tutur Kang Arfi.

Tokoh masyarakat Blok Tempe, Reggi Kayong Munggaran menuturkan, lokasi yang saat ini menjadi Balai RK merupakan laboratorium gerakan Kang Emil dalam hal sosial dan kemanusiaan. Jauh sebelum menjadi Wali Kota Bandung, Kang Emil acap menghabiskan waktu belajar urusan sosial, menyusun program secara bersama-sama dengan masyarakat.

Berhasil di Blok Tempe, Kang Emil membawa program untuk cakupan Kota Bandung. Sejumlah program itu, di antaranya one village one playground, serta urban farming.

Pos terkait