Kelola Sampah Lebih Efisien, Pemkot Cimahi Canangkan Pengembangan “Awas Sikoma”

Masalah lain yang muncul dalam upaya pengelolaan sampah adalah masalah sosial kultural. Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2018, sekitar 72% masyarakat Indonesia tidak peduli dalam urusan sampah. Dalam hal ini Ngatiyana menyayangkan sikap masyarakat yang masih belum peduli pada pengelolaan sampah.

Program Pengembangan AWAS SIKOMA diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah di Kota Cimahi, melalui gerakan masyarakat untuk mendorong perubahan perilaku dan membangun peradaban dalam pengelolaan sampah.

Bacaan Lainnya

Dasar dari penerapan ekonomi sirkular ini adalah pemanfaatan kembali barang atau produk yang tidak terpakai untuk digunakan kembali sebagai modal untuk meningkatkan keuntungan ekonomi. Sehingga alih-alih menjadi sampah yang membutuhkan biaya yang besar untuk pembuangannya, produk yang tidak terpakai dapat diolah menjadi barang yang bernilai ekonomi. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kerja sama lintas sektoral agar terwujud pengelolan sampah yang efisien, mulai dari masyarakat, wirausaha, pelaku industri hingga pemerintah daerah.

Ngatiyana menyebutkan bahwa Pemerintah Kota harus bisa menyambungkan antara unsur-unsur di dalam pengelolaan sampah, mulai dari penghasil sampah, petugas pengumpul sampah, pengepul, bandar, bank sampah unit, bank sampah induk sampai kepada industri daur ulang sebagai offtaker. Sehingga jika semua unsur bisa berperan, tentunya masalah atau persoalan persampahan ini akan segera terselesaikan.

Baca berita dihalaman selanjutnya…

Pos terkait