Ketua LBP2 Jawa Barat: Sebut Guru “Husein” Keberaniannya Harus Diapresiasi, Tapi Jangan Jadi Guru yang Cengeng

BANDUNG, SAMBASNEWS.id – Terkait permasalahan yang terjadi dan menjadi viral baru-baru ini yang menimpa seorang Guru di salah satu sekolah di Pangandaran, AA. Maung ketua LBP2 Jawa Barat memberikan pandangannya, Jum’at (12/05/2023).

Kalau saya justru ada pandangan berbeda, mengenai Kang Husein ini, jadi ada bagus dan tidaknya:

Bacaan Lainnya

Bagusnya adalah:

1. Sebagai seorang guru yang patut memberi contoh termasuk nilai kejujuran, sudah barang tentu itu adalah sebuah hal yang baik dan berani untuk mengungkap sebuah permasalahan yang terjadi.

2. Keberaniannya patut diapresiasi.

Tidak baiknya adalah:

1. Sebagai seorang guru juga saya melihatnya saat memberi keputusan atau sikap kejujuran kenapa harus dibarengi dengan rasa takut setelah diintimidasi
(artinya mental dan tindakan yang dilakukannya tidak diperhitungkan dengan matang dan siap mengambil segala resiko untuk segala keputusan yang diambil) jadi jangan terus bermental cengeng.

2. Guru tentu mengetahui aturan dengan segala resikonya apalagi ini sudah masuk sebagai CPNS, kabar pemecatan hanya dari asumsi sepihak dan itu mungkin saja hanya asumsi Husein sendiri, padahal yang namanya dipecat sudah barang tentu ada surat resmi serta ada surat pemberhentian secara tertulis karena jadi CPNS pun di SK kan secara legal dan tertulis.

3. Pergi meninggalkan kewajibannya untuk mengabdi/mengajar, sebelum ada keputusan yang jelas, sudah jelas yang bersangkutan ini menggambarkan tidak mempunyai mental yang kuat, dan keinginan yang kuat untuk mengabdi sebagai seorang Guru.

Jadi secara pribadi saya berpandangan yang bersangkutan hanya ingin bekerja dengan tanpa ada tantangan, tanpa pengorbanan, sehingga gegara ada pungutan seperti itu yang bersangkutan mengeluh, dan berbicara di media sosial, yang akhirnya mendapat perhatian yang khusus dari nitizen dan gubernur.

Saya rasa solusi yang diambil gubernur juga harus dipertimbangkan, karena seorang guru Husein ini bermental lemah.

Diluar sana banyak yang lebih teraniaya, bahkan tidak sedikit guru/kepala sekolah yang diberhentikan oleh Gubernur Jawa Barat, tanpa mempertimbangkan pengabdian yang sudah jelas mereka lakukan selama puluhan tahun, pungkas AA Maung.

(Mang Sambas)

Pos terkait