Komisioner KPAI : Pendidikan Kritis dan Disain Pembelajaran yang Hargai perbedaan, Cegah Anak-Anak Terekrut Kelompok Teroris

“Karena dalam beberapa kasus yang terjadi, masuknya pemikiran yang membahayakan kebhinekaan ini dapat masuk dari alumni melalui organisasi sekolah atau ekstrakurikuler, pemateri kegiatan kesiswaan yang bersifat rutin (sepeti mentoring dan kajian terbatas). Tentu saja tidak semua alumni seperti itu, banyak para alumni justru membantu kebutuhan sekolah,” pungkas Retno.

Rekomendasi
1. Mendorong KemendikbudRistek untuk membuat program pencegahan atas “Tiga Dosa Besar Di Pendidikan”, yaitu perundungan, kekerasan seksual dan intoleransi, mulai dari membangun mindset para pendidik dan kepala sekolah, membuat kanal pengaduan yang ditindaklanjuti pengaduannya, sampai mendesain pembelajaran dan kurikulum yang didisain menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM);

Bacaan Lainnya

2. Untuk kasus Sumatera Barat yang ditemukan oleh Densus 88, maka anak-anak yang terlibat dalam jaringan terorisme NII untuk mendapatkan hak-haknya, diantaranya pemulihan psikologi, pemenuhan hak atas pendidikan dan pendampingan reintegrasi ke masyarakat di lingkungan masyarakat dan tempat tinggal anak-anak tersebut;

Jakarta, 31 Maret 2022
Retno Listyarti (Komisioner KPAI dan Dewan Pakar FSGI)
Hp 0858-9462-6212

(Mang Sambas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *